SOLOPOS.COM - Derita pengungsi Rohingya di Langsa, Aceh, Jumat (15/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rony Muharrman)

Derita pengungsi Rohingya di Langsa, Aceh, Jumat (15/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rony Muharrman)
Derita pengungsi Rohingya di Langsa, Aceh, Jumat (15/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rony Muharrman)

Pengungsi Rohingnya terutama anak-anak sebatangkara dan telantar siap ditampung di 12 Pondok Pesantren di Jawa barat dan Jawa Timur 

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Solopos.com, MAGELANG – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan sedikitnya 12 pondok pesantren di Jawa Timur dan Jawa Barat siap menampung pengungsi Rohingya, terutama anak-anak yang hidup sebatang kara karena terpisah dari orang tua dan familinya.

“Berdasarkan pendataan di lapangan, anak-anak pengungsi Rohingya banyak yang menjadi yatim piatu dan terpisah dari keluarga besarnya,” katanya, usai menjadi pembicara pada khataman putri di Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Desa Wonosari, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jateng seperti dikutip Antara, Rabu (27/5/2015).

Ia menuturkan mereka butuh pemulihan secara psikososial dan perlu mendapatkan hak asuh karena hidup sebatang kara. Oleh karena itu perlu tempat yang memadai untuk menampungnya.

Ia mengatakan sebanyak 12 pondok pesantren yang siap menampung tersebut, antara lain Pondok Pesantren di Malang, Pasuruan, Bojonegoro, Jatim, dan Sukabumi, Jabar.

“Pesantren merupakan tempat penampungan yang dirasa cukup kondusif dan efektif bagi anak-anak tersebut,” ucapnya.

Menurut dia untuk kebutuhan penempatan kembali para pengungsi Rohingya memerlukan waktu selama satu tahun. Setelah satu tahun, pihaknya mendorong komunitas internasional untuk bertanggung jawab terhadap nasib para pengungsi itu, seperti PBB dan negara-negara lain.

“Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Indonesia saja, melainkan juga tanggung jawab dunia,” ujarnya.

Ia menuturkan dari 1.250-an pengungsi Rohingya banyak yang terpisah dari anggota keluarganya, misalnya, istri berada di Aceh dan suami mengungsi di Malaysia.

Ia mengatakan Kementerian Sosial berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk membicarakan reunifikasi atau penyatuan kembali para pengungsi ke keluarganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya