SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengungsi merapi pulang. (detik.com)

Solopos.com, BOYOLALI -- Aktivitas para sukarelawan di lapangan masih berjalan meski saat ini para pengungsi Gunung Merapi sudah meninggalkan Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS). Kendati ancaman erupsi sementara mengarah ke barat daya, kesiapsiagaan masyarakat tetap perlu dipertahankan.

Ketua Forum Penurunan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo, Mujianto, mengatakan TPPS di tiga desa dari warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III sudah kosong. Namun, tidak berarti aktivitas kesiapsiagaan surut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Kegiatan kami tidak berhenti. Apalagi pengungsi sudah dipulangkan. Ini justru menambah kesiapsiagaan kami," kata dia kepada Solopos.com belum lama ini.

Baca jugaApa Kabar Rencana Pembangunan Laboratorium PCR di Boyolali? Begini Progresnya

Mujiyanto mengatakan sesuai informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), sejauh ini potensi ancaman erupsi Gunung Merapi mengarah ke barat daya.

"Namun yang namanya alam tidak bisa dipastikan. Apalagi akumulasi dari deformasi Gunung Merapi mencapai 10 meter sejak November 2020 sampai awal Februari 2021. Hingga saat ini aktivitas Merapi masih berlangsung," jelas dia.

FPRB pun akan terus berkoordinasi dengan sukarelawan lokal di KRB III untuk mendampingi masyarakat di wilayah tesebut. Dengan begitu harapannya ketika ada hal darurat bisa segera diatasi dan jika perlu dilakukan evakuasi.

Baca jugaSatgas Covid-19 Sukoharjo Bubarkan Hajatan yang Digelar Saat Jateng Di Rumah Saja

TPPS Tetap Buka

Diketahui untuk pengungsi di dua desa yakni Jrakah dan Klakah susah lama meninggalkan TPPS. Kemudian terakhir adalah pengungsi di Desa Tlogolele yang meninggalkan TPPS pada akhir Januari 2021.

"Di Tlogolele [pengungsi] sudah pulang semua, kemudian dikembalikan lagi karena ada kunjungan, lalu kembali lagi setelah kunjungan selesai," kata Mujiyanto.

Sementara itu menurut Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra, pada Jumat (5/2/2021), TPPS Desa Tlogolele sudah tidak ada pengungsi. Meski begitu TPPS masih aktif dibuka. "Saat ini saya juga di TPPS untuk piket. Kemarin ada kegiatan bersih-bersih juga. Tapi kalau warga yang kembali lagi ke TPPS saat ini belum ada," jelas dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya