SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MAGELANG—Pengungsi bencana banjir lahar dingin di Kabupaten Magelang pindah pengungsian Kamis, (28/7). Sebanyak 306 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 95 KK dari Desa Sirahan Salam serta sisanya dari Desa Jumoyo Salam kini menempati hunian sementara (Huntara).

Pengungsi Desa Sirahan yang semula menempati tempat pengungsian Akhir Tanjung Muntilan, pindah ke Huntara di lapangan Mancasan Gulon Salam. Adapun pengungsi Jumoyo yang selama ini menempati shelter box dan berdesak-desakan di Huntara Lapangan Jumoyo, kini dibagi sebagian di Huntara tersebut serta sebagian di Huntara Lapangan Larangan.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Kasubid Penyelamatan Badan Kesbangpol PB Kabupaten Magelang, Heri Prawoto mengungkapkan, pemindahan ini dilakukan karena Huntara sudah bisa ditempati, meskipun kondisinya belum sempurna.

“Mereka ingin pindah sebelu puasa tiba, jadi memilih hari ini,” ungkapnya, di sela-sela memantau proses pemindahan pengungsi.

Heri mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, penyerahan Huntara akan dilakukan minggu depan. “Atau mungkin Sabtu besok, bersamaan dengan kunjungan Menkokesra ke warga korban banjir lahar dingin,” tambah Heri.

Di Kabupaten Magelang, Pemerintah membangun 306 Huntara untuk korban banjir lahar dingin yang kehilangan rumah. Jumlah itu telah sesuai surat pernyataan para korban banjir yang menyatakan bersedia menempati Huntara. Sebanyak 106 Huntara dibangun di Lapangan Mancasan, 121 unit di Lapangan Jumoyo, 90 unit di Lapangan Larangan dan sembilan unit di Lapangan Banyudono Dukun. (Harian Jogja/Nina Atmasari)

Foto: bencana banjir lahar dingin di Magelang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya