SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru di Desa Sumberluwuh Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). (Liputan6.com)

Solopos.com, LUMAJANG — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), hingga Senin (20/12/2021) petang, mencapai 10.400 warga. Para pengungsi ini sebagian besar tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Lumajang.

Titik pengungsian masih terpusat di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Candipuro 21 lokasi dengan jumlah pengungsi mencapai 4.654 jiwa. Kemudian di Kecamatan Pasirian terdapat 17 titik dengan 1.732 jiwa, dan Pronojiwo 4 titik dengan 1.077 jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis menyebutkan Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru terus memutakhirkan data warga mengungsi.

Baca juga: Pemprov Jatim Kirim Logistik & Perlengkapan Prokes untuk Pengungsi Semeru

“Selain terpusat di tiga kecamatan, sebaran titik pengungsian lainnya berada di wilayah Kabupaten Lumajang, seperti Sumbersuko, Pasrujambe, dan Lumajang,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Senin malam.

Titik pengungsian di luar Kabupaten Lumajang teridentifikasi di Kabupaten Malang 9 titik dengan total 341 jiwa, Blitar 1 titik 20 jiwa, Probolinggo 1 titik 11 jiwa dan Jember 3 titik 13 jiwa.

Memasuki pekan ketiga, Posko masih memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar para warga di titik-titik pengungsian, di antaranya makanan, kesehatan dan pendidikan.

Sementara itu, Posko secara pararel melakukan pembersihan lahan yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi relokasi. Hingga hari ini, kegiatan pembersihan area relokasi yang berada di Desa Sumber Mujur sudah mencapai 17%.

“Data sementara, total rumah rusak akibat awan panas guguran mencapai 1.027 unit, perinciannya 505 unit rumah rusak berat di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Sedangkan di Desa Supituriang, Kecamatan Pronojiwo, rumah rusak berat sebanyak 437 unit dan rusak ringan 85 unit,” imbuhnya.

Baca juga: Lima Ibu Hamil Melahirkan di Posko Pengungsian Erupsi Semeru

Sementara itu pada Senin ini, aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih terus terjadi. Pos Pengamatan Gunung api memantau adanya 1 kali awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 3.000 meter arah Besuk Kobokan dan 1 kali APG dengan jarak luncur 200 meter arah Curah Kobokan. Aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih berstatus level III atau siaga, yang dinaikkan sejak 16 Desember 2021 lalu.

Sementara itu, terkait korban jiwa akibat bencana erupsi Merapi, Posko mencatat ada sekitar 50 jiwa. Sebelumnya korban meninggal dunia tercatat 49 jiwa, namun pada Senin ini satu warga yang mengalami luka berat dikabarkan meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya