SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MAGELANG: Pengungsi bencana Merapi di wilayah Magelang melonjak hingga 39.091 orang. Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang kekurangan minyak tanah untuk memasakmakanan pengungsi.

Jumlah tersebut merupakan data terakhir di Posko Penanggulangan Bencana Merapi Kabupaten Magelang, pada Minggu (31/10) pukul 12.00 WIB. Lokasi pengungsian pun bertambah yang semula sekitar 40 titik menjadi 61 titik.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Wakil Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan pihaknya tidak bisa mengimbau mereka untuk kembali ke rumahnya, meskipun ada sebagian yang berasal dari kawasan di luar rawan bencana III.

“Aktivitas Merapi masih terus terjadi dan bisa membahayakan,” jelasnya.

Pemkab, katanya, berusaha memfasilitasi para pengungsi tersebut, meski mengalami keterbatasan anggaran.Sekretaris Daerah (Sekda) Utoyo mengatakan salah satu kesulitan yang dialami pada urusan pengungsian ini adalah bahan bakar untuk memasak makanan pengungsi. Ia menyebutkan, kebutuhan minyak tanah untuk satu dapur umum pengungsi mencapai 40 liter per hari.

Pemkab, katanya, sudah mengajukan bantuan ke PT Pertamina agar membantu, tetapi mereka tidak menyetujuinya dengan alasan saat ini minyak tanah termasuk barang non subsidi. “Akhirnya, kami membeli secara eceran dengan harga Rp8.000 per liter. Padahal, untuk mendapatkannya juga susah,” paparnya. (HARIAN JOGJA/NINA ATMASARI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya