SOLOPOS.COM - Gunungan sampah di TPA Piyungan, Senin (11/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Solopos.com, JOGJA — Masyarakat Kota Jogja diimbau untuk tidak membuang sampah ke tempat pembuangan sampah (TPS) atau depo sampah setiap hari Minggu. Gerakan ini untuk mengajak masyarakat supaya mengurangi volume sampah ke tempat pembuangan akhir atau TPA.

Imbauan itu digulirkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja melalui surat edaran yang terbit pada 8 Agustus 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja, Ahmad Haryoko, mengatakan optimistis gerakan ini akan sedikit banyak bakal berdampak pada volume pembuangan sampah ke TPA Piyungan. Apalagi, TPA Piyungan juga tidak menerima sampah setiap Minggu.

Haryoko menyampaikan imbuan tidak membuang sampah setiap hari Minggu ini sebenarnya sudah dimulai sejak dua bulan terakhir. Meski demikian surat edaran ke jajaran pemerintah di tingkat kelurahan baru disampaikan awal Agustus ini.

Baca Juga: Ketua PSHT Jogja Ungkap Kronologi Keributan Anggotanya di Titik Nol

Selan Jogja, gerakan libur membuang sampah pada hari Minggu ini juga telah diterapkan di beberapa kabupaten di DI Yogyakarta. Harapannya, gerakan bersama ini bisa membuat pembuangan sampah ke TPA bisa berkurang seminimal mungkin.

“Ini masih imbauan, kan kalau Sleman dan Bantul sudah ada, mereka kan mudah karena banyak TPS dan ada pintunya juga, tinggal ditutup sudah selesai. Kalau di kota kan ndak bisa. Itu yang kita baru imbau, kalau memaksa kan belum lah karena memang kondisi TPS nya banyak dan kecil, juga kalau dibuatkan pintu butuh biaya. Jadi baru imbauan saja,” jelas dia, Jumat (12/8/2022).

Haryoko menyampaikan DLH telah membuat surat edaran resmi yang disebarkan ke kelurahan dan disampaikan ke jajaran RT/RW. Dengan begitu, gerakan ini diharapkan mampu menekan laju pembuangan sampah di wilayah Kota Jogja yang dalam sehari mencapai hitungan ton.

Baca Juga: Rombongan Motor Gede Tabrak Pemotor di Kulonprogo, Ini Kronologinya

“Kalau prediksi berkurangnya berapa memang masih belum bisa diukur. Sekarang kan kita juga terbantu dengan musim kemarau jadi sampahnya kering. Tapi sewaktu ditimbang memang volume dan beratnya berkurang. Akan kita lihat kalau di musim penghujan kondisinya bagaimana, kalau memang turun dibandingkan tahun lalu, berarti efektif,” ungkapnya.

Lurah Kotabaru, Kemantren Gondokusuman, Supardi menyebut, kondisi TPA Piyungan yang kerap bermasalah membuat pihaknya berinisiatif untuk mengajak warga mengolah sampah sejak dari rumah tangga. Sebisa mungkin sampah yang dibuang ke depo atau TPS merupakan sampah yang tidak lagi bisa diolah.

“Kotabaru sudah sejak awal adanya penumpukan sampah di TPA Piyungan selalu mengimbau dan mengajak warga untuk peduli dengan sampah, bisa memilah memilih dan membuang sampah sesuai anjuran,” ujarnya.

Baca Juga: Viral! Aksi Nekat Penumpang Wanita Curi Tas Sopir Bus Trans Jogja

Di sisi lain, Supardi mengklaim bahwa setiap RW di tempatnya kini juga telah berdiri bank sampah. Kehadiran bank sampah ini berdampak pada pengurangan pembuangan sampah warga ke TPS maupun depo yang ada di wilayah itu.

“Di Kotabaru semua RW juga sudah ada bank sampah, sehingga semakin mudah untuk mengelola sampah sesuai peruntukannya,” pungkas dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pemkot Keluarkan Edaran, Warga Jogja Diminta Libur Buang Sampah Tiap Hari Minggu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya