SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, BOYOLALI–Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK 2014 diumumkan serentak hari ini, Selasa (20/5/2014). Tiga peserta di Kabupaten Boyolali dipastikan tidak lulus. Para siswa dilarang merayakan kelulusan dengan melakukan arak-arakan di jalan.

Ditemui wartawan di kantornya, Senin (19/5/2014), kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Abdul Rahman, mengakui ada tiga peserta UN tingkat SMA/SMK yang tidak lulus. Satu orang berasal dari SMA jurusan IPS, dua orang lainnya dari Madrasah Aliyah (MA). Sedangkan jumlah peserta UN di Kabupaten Boyolali, totalnya 9.725 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk SMK, peserta lulus 100 persen. Sehingga tingkat kelulusan secara keseluruhan tahun ini mencapai 99,99 persen,” tandasnya.

Terkait pengumuman hasil UN tingkat SMA/SMK tersebut, Abdul Rahman mengatakan telah diambil tim Disdikpora dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jateng di Semarang, kemarin. Hasil UN itu kemudian diambil oleh pihak sekolah, hari yang sama.

“Selasa pagi, hasil UN tersebut akan dirapatkan di sekolah, kemudian untuk pengumumannya dilakukan sesuai teknis yang ditentukan oleh masing-masing sekolah,” terangnya.

Terkait pelaksanaan pengumuman hasil UN tersebut, Abdul Rahman mengatakan pihaknya telah mengimbau kepada pihak sekolah agar melakukan pengawasan ketat, termasuk dalam penyampaian kepada orang tua siswa dan siswa, di antaranya dilakukan Selasa sore. Hal itu untuk mengantisipasi euforia pelajar atas hasil pengumuman tersebut.

“Harapannya, dengan diumumkannya hasil UN pada sore hari, bisa memangkas waktu mereka untuk turun ke jalan,” katanya.

Sedangkan mekanisme pengumuman, menurut Abdul, antara lain diantar langsung oleh pihak sekolah ke orang tua masing-masing siswa.

“Terutama untuk sekolah-sekolah yang ada di wilayah Boyolali kota, informasi yang kami terima hasil pengumuman akan diantar ke rumah,” jelas Abdul.

Sebagai antisipasi, Abdul mengungkapkan pihaknya juga akan menyiapkan tim untuk memantau kondisi di jalan-jalan. Pihaknya telah melarang para siswa dalam merayakan kelulusan mereka, tidak melakukan arak-arakan di jalan. Namun demikian, pihaknya tetap mengantisipasi hal itu.

“Kami juga berkoordinasi dengan jajaran Polres Boyolali untuk pengamanan. Termasuk di antaranya sekolah-sekolah yang memiliki riwayat tawuran pelajar. Kami siap memberi sanksi jika sampai terjadi tawuran pelajar yang semestinya bisa ditangani pihak sekolah,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya