SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelaksanaan UN (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi pelaksanaan UN (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO-Sejumlah temuan baru mewarnai kasus belum turunnya salah satu nilai ujian nasional (UN) siswi SMA Negeri 8 Solo, Maria Agustina Siwi Anugraheni. Temuan itu semakin memperkuat dugaan rangkaian kelalaian pengawas dan panitia saat mengampu UN tingkat SMA beberapa waktu lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (29/5/2013) siang, Maria menuturkan berbagai kendala saat mengerjakan soal ujian Bahasa Inggris. Sebanyak 15 soal listening dia kerjakan seadanya akibat ketidakcocokan pertanyaan dengan pilihan jawaban yang tersedia.

Maria mencontohkan, saat pertanyaan menyebutkan carilah sebuah gambar yang cocok, tidak ada pilihan jawaban yang menyebutkan adanya gambar. Saat itu, Maria sudah mencoba melapor kepada guru pendamping khususnya, Siti Muarifah Hanurawati.

Guru pendamping lantas mengatakan akan meneruskan laporan kepada panitia UN dan pengawas. “Saat itu beliau hanya berkata kerjakan dulu sebisanya, nanti saya laporkan. Saya menurut karena kami pikir yang salah hanya punya saya. Tetapi setelah kontak dengan teman-teman sesama pengguna soal Braille di sekolah lain, mereka ternyata mengalami hal yang sama,” ujarnya.

Setelah mencoba menanyakan kembali kepada guru pendamping, yang bersangkutan hanya mendapat jawaban, sudah dilaporkan kepada pihak sekolah dan pasti sudah diurus. Jawaban itu membuat Maria enggan menanyakan lebih lanjut. “Saya takut kalau disangka mengejar-ngejar,” imbuhnya.

Selain ketidakcocokan tersebut, Maria pun heran karena tidak mendapatkan waktu tambahan untuk mengerjakan setiap soal ujian. Padahal, siswa dengan soal Braille dibolehkan mendapat waktu tambahan sekitar 30-45 menit untuk mengerjakan soal jika waktu dua jam yang disediakan belum mencukupi.

Alhasil, 50 butir soal Bahasa Inggris yang memliki banyak soal bacaan pun diakui Maria hanya dikerjakan sebisanya. Namun, di luar semua kejanggalan itu, Maria tetap berharap nilai ujian Bahasa Inggrisnya segera turun. Karena satu nilai belum turun, Maria kini berstatus tidak lulus ujian nasional. Harapan untuk melanjutkan di perguruan tinggi (PT) pun masih menggantung.

Dihubungi terpisah, Siti Muarifah Hanurawati, menampik jika pengawas tidak memberikan tambahan waktu kepada Maria saat ujian Bahasa Inggris. Menurutnya, saat itu pengawas tekah memberikan waktu tambahan sekitar 15 menit dari waktu semula.

Mengenai ketidakcocokan yang dikeluhkan Maria, Siti belum bisa memastikan karena tidak ada soal awas (soal reguler) dari soal Braille yang dikerjakan Maria. “Soalnya hanya satu, yang dipegang Maria itu. Tak ada soal awas atau cadangan soal Braille lain. Jika ada, saya pun bisa langsung mengerti jika ada ketodakcocokan,” terangnya.

Kepala SMA Negeri 8 Solo, AD Gayatri, mengaku tidak tahu menahu tentang adanya ketidakcocokan soal listening ujian Bahasa Inggris. “Saya tidak mendapat laporan apapun terkait keluhan soal Braille Bahasa Inggris. Mengenai tambahan waktu, kami lihat selama ini Maria tetap bisa menyelesaikan semua soal ujian dengan baik,” tulisnya melalui pesan singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya