SOLOPOS.COM - Ilustrasi perayaan kelulusan SMA (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL–Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Bantul memaklumi anjloknya prestasi kelulusan siswa SMA tahun ini.

Dewan beralasan, saat menjelang ujian akhir nasional (UAN),  Bantul menjadi serbuan tokoh nasional untuk berkampanye di Bantul. Hal ini berdampak buruk karena konsentrasi siswa pecah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dewan berharap merosotnya prestasi siswa ini menjadi perhatian semua pihak agar tahun depan prestasinya bisa meningkat.

“Kami memaklumi dan bisa memahami kenyataan ini. Lihat saja sewaktu masa kampanye kemarin, Bantul itu jadi sasaran kampanye tokoh nasional dan petinggi partai politik. Saya juga tidak tahu mereka ngebet untuk bisa kampanye ke Bantul bukan kabupaten lain,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan (FPDIP) Bantul Dwi Kristianto, Selasa (20/5/2014).

Dwi meyakini tokoh-tokoh nasional dan Ketua Umum Parpol yang didatangkan ke panggung kampanye di Bantul sedikit banyak membawa pengaruh. Pasalnya, kenyataan itu membuat tidak saja masa pendukung Bantul yang hadir mengikuti rapat terbuka dengan petingi parpol, melainkan masa dari berbagai kabupaten di DIY.

“Otomatis tingkat keramaian dan tingkat kebisingnya pun berbeda dengan kabupaten lain yang tidak begitu ‘diserbu’ petinggi-petinggi parpol. Pelajar juga akhirnya banyak tergoda ikut kampanye,” imbuh Dwi seraya memastikan partainya tidak termasuk mendatangkan petingginya.

Namun demikian, Dwi menilai, tidak boleh semata-mata hanya menemukan satu persoalan tersebut. Ia sepakat menyikapi kenyataan turunnya prestasi pendidikan Bantul tahun ini menjadi bahan evaluasi serius satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bersama dengan sekolah terkait untuk lebih meningkatkan kinerjanya.

Ketua DPRD Bantul Tustiyani menambahkan, tingkat prestasi pendidikan dalam kelulusan harus di lihat dari banyak sudut pandang. Tidak hanya dari jumlah siswa yang tidak lulus melainkan juga nilai rata-rata antar kabupaten.

Pasalnya, melihat dari nilai rata-rata UAN antar kabupaten, Bantul tidak sebagai kabupaten terpuruk dengan nilai terendah di DIY.  “Tapi saya tetap meminta ini menjadi evaluasi menyeluruh agar tahun depan Bantul bisa merebut prestasi lagi,” ujar Tustiyani saat ditemui terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya