SOLOPOS.COM - Salah seorang pegawai honorer kategori II (K2) Sragen Hadi Sutikno, 48, mengoreksi sejumlah pekerjaan kantor yang sengaja ia bawa pulang di kediamannya, wilayah Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen Kota, Sragen, Minggu (9/2/2014). (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Para pegawai honorer kategori II (K2) harus ekstrasabar seiring munculnya kepastian penundaan pengumuman hasil seleksi mereka menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Tetapi, sejatinya, menjadi abdi negara dengan status pegawai honorer sudah membuat mereka fasih terlatih.

Hadi Sutikno, 48, yang selama 23 tahun terakhir ini mengabdi di kantor Pemerintah Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Sragen, misalnya mengaku sudah cukup belajar menjadi seorang penyabar. Gaji yang minim dan status yang tanpa kejelasan sudah biasa ia lakoni.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketika ia harus menunggu jadwal pengumuman hasil seleksi CPNS K2 yang berulangkali ditunda oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) hanya sedikit tambahan ujian kesabarannya. Yang menjadikannya waswas adalah jika kelak dinyatakan tak lulus seleksi itu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Khawatir ada, waswas juga ada. Saya hanya khawatir bagaimana nasib kami jika nanti tidak lolos dalam seleksi kali ini. Padahal ini adalah tumpuan keluarga kami,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com di kediamannya, daerah Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Minggu (9/2/2014).

Tahun ini ialah kali keempat Hadi harus mengalami perasaan serupa, deg-degan campur geram menunggu pengumuman CPNS. Hadi masih ingat betul, 26 tahun lalu perasaannya tak karuan saat  menunggu hasil seleksi CPNS yang tak kunjung diumumkan. Namun, akhirnya ia harus menelan pil pahit ketika dinyatakan tidak lolos dalam seleksi CPNS sekitar tahun 1987 itu, dan kembali harus berpasrah ketika kegagalan itu harus terulang hingga dua kali pada tahun berikutnya.

“Ini sudah keempat kali saya ikut tes CPNS. Rasanya seperti sudah hafal dan sebenarnya bosan juga ikut tes terus karena fikiran saya sudah enggak fokus. Maklum Mbak, sudah berkeluarga, banyak kebutuhannya,” ucapnya sembari senyum tipis.

Hadi sadar betul, penundaan demi penundaan jadwal pengumuman CPNS K2 ini membuatnya dan sejumlah rekan seprofesi geram. Terutama mereka yang sudah berkepala empat dan berusia lima 50 tahun lebih seperti dia dan sejumlah rekannya. Betapa tidak, diusia yang kian bertambah, tak ada lagi yang bisa mereka andalkan kecuali berharap penuh untuk bisa diangkat menjadi CPNS tahun ini. Mengingat, pengabdian yang mereka lakoni selama ini tidak dilakukan asal.

Saking semangatnya untuk segera mengetahui hasil pengumuman tes, Hadi, selalu bergegas ke kantor untuk membuka internet ketika dapat kabar bahwa ada pengumuman tes CPNS K II. Kalau tidak sempat ke kantor, ia meminta anaknya ke Warnet untuk mengecek. “Setiap hari saya mengecek ke internet. Tapi ya sampai hari ini belum ada pengumuman,” katanya pasrah.

Tak hanya para honorer, Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, Minggu, juga merasa dipermainkan oleh pemerintah pusat. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) pun belum mendapatkan kabar resmi mengenai kapan hasil CPNS diumumkan. Sementara, sebagai salah satu pemangku kebijakan di Kabupaten Sragen, Tatag, hanya bisa memantaunya melalui media massa. Selebihnya, ia juga pasrah karena tidak memiliki kewenangan apapun. “Hari ini [Minggu], belum ada juga. Masyarakat Sragen sabar saja, sembari menunggu pengumuman resmi, jangan gelisah. Percayakan semuanya kepada pemerintah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya