SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga honorer K2 (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SRAGEN– Hasil seleksi CPNS K2 Sragen resmi diumumkan di semua satuan kerja (Satker) dan 20 kecamatan se-Sragen, Senin (17/2/2014) ini. Protes dugaan adanya kecurangan bermunculan seiring dengan diumumkannya hasil seleksi tersebut.
Salah satu tenaga honorer asal Kecamatan Masaran, Eko, yang siang itu mendatangi BKD untuk melihat pengumuman mengaku kecewa. Sebelumnya, ia sudah diberitahu oleh Kepala UPT Dinas Pendidikan  di kecamatanya bahwa dirinya lolos seleksi. Hal itu diperkuat dengan pengumuman yang dirilis Kemenpan-RB Senin (11/2) lalu. Namun, setelah dia cek ulang di pengumuman yang terpampang di halaman kantor BKD, Senin, nomor peserta tesnya tidak sesuai.
Padahal, pekan lalu, lanjut Eko, ia telah diselamati oleh sejumlah rekan seprofesinya bahwa ia lolos seleksi. Kekecewaan itu semakin menguat tatkala sebelumnya dia sudah diminta Kepala UPTD Masaran untuk mempersiapkan pemberkasan PNS.
“Setelah kami cek  kok ternyata hanya namanya yang sama. Nomor ya berbeda jauh dengan nomor saya,” katanya kecewa.
Tenaga honorer lain yang enggan disebutkan namanya mengaku selain kecewa dengan pengumuman yang ternyata justru meloloskan tenaga honorer dengan masa pengabdian lebih muda, juga menyayangkan kebijakan pemerintah pusat yang dianggap angkat tangan.
Mereka seolah tak tahu harus mengadu kemana karena hingga saat ini tidak ada keputusan final mengenai nasib mereka yang telah lama mengabdi. Sementara, pemerintah kabupaten Sragen sendiri juga dinilai tak responsif karena tidak memberikan solusi atas nasib mereka.
Tenaga honorer di yang bekerja di salah satu Puskesmas di Sragen itu juga menegaskan bahwa hasil seleksi CPNS banyak yang mencurigakan. Pasalnya, selama ini banyak isu yang beredar bahwa sejumlah peserta menggunakan jasa calo. Sementara, salah satu rekannya yang saat ujian mengaku tidak menuliskan identitas diri lolos dalam seleksi CPNS K2 tahun ini.
“Waktu itu dia datang sejam setelah tes. Buru-buru mengisi hingga lupa nulis nama dan nomor. Herannya, kok bisa lolos padahal enggak ada identitasnya,” ucapnya kesal.
Kabid Mutasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen, Suprayitno, saat ditemui wartawan, Senin, di kantornya mengatakan bahwa pengumuman CPNS yang dipampang di semua Satker di lingkungan Pemkab Sragen ini sebelumnya diambil dari BKD Provinsi Jawa Tengah.
Ia mengaku tak bisa memastikan apakah data yang tercantum dalam pengumuman tersebut sama dengan yang dirilis Kemenpan dalam website resmi mereka awal pekan lalu. Namun, ia memastikan bahwa dari ribuan peserta yang mengikuti seleksi pada November tahun lalu, hanya 35% atau 727 yang lolos.

Sisanya, pegawai honorer yang tak lolos belum bisa dipastikan nasibnya karena Pemkab Sragen belum emndapatkan instruksi dari pemerintah pusat.

“Kami juga bingung bagaimana dengan nasib K2 yang enggak lolos. Kami enggak bisa bilang apa-apa karena kalau mengatakan sesuatu nanti dikira memberi rekomendasi. Sementara, kalau diam dipikir bungkam. Ya intinya beginilah adanya, kita sama-sama menunggu pemerintah pusat,” katanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya