SOLOPOS.COM - Bupati Grobogan Sri Sumarni (ketiga dari kiri) bersama Kepala Disnakertrans Jateng Sakina Resellasari dan Kepala Disnakertrans Grobogan Teguh Harjokusumo (kanan) meninjau salah satu stan di Grobogan Job Fair, di Gedung Wisuda Budaya Purwodadi, Selasa (6/9/2022). (Solopos/Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI — Grobogan Job Fair digelar selama dua hari mulai Senin (6/9/2022) di Gedung Wisuda Budaya, Purwodadi. Ada 12.000 lowongan kerja dari 30 perusahaan yang menjadi peserta kegiatan itu.

Grobogan Job Fair yang dibuka Bupati Grobogan Sri Sumarni langsung diserbu ratusan pencari kerja yang sudah menunggu sejak pagi di lokasi.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Grobogan Teguh Harjokusumo, perusahaan yang terlibat dalam Grobogan Job Fair berasal dari sejumlah daerah.

“Perusahaan yang ikut Grobogan Job Fair berasal dari daerah Semarang, Demak, Pati, Kudus, dan Grobogan. Pencari kerja bisa mendaftar gratis,” jelas Teguh.

Menurut Kepala Disnakertrans Teguh, semenjak adanya pandemi Covid-19 pada 2020 hingga 2021 jumlah pencari kerja yang terdaftar di Disnakertrans Grobogan sebanyak 13.711 orang.

Baca juga: Sembilan Siswa SDN 9 Purwodadi Grobogan Keracunan Permen Serbuk

Dari jumlah tersebut, lanjut Kepala Disnakertrans Teguh, baru sebanyak 3.091 orang atau 22,54 persen yang sudah mendapatkan pekerjaan. Sehingga masih ada 77,46 persen pencari kerja yang mendapat kesempatan.

“Semoga dengan kegiatan Grobogan Job Fair yang menyediakan 12.000 lowongan kerja mampu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Grobogan,” jelasnya.

Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan adanya pencari kerja yang belum terserap oleh perusahaan karena ada sejumlah permasalahan.

Seperti selama pandemi Covid-19, perusahaan mengurangi aktivitas produksinya, bahkan beberapa usaha kecil mengurangan tenaga kerja.

Baca juga: Geruduk Kantor Gubernur Jateng, Ini Tuntutan Mahasisa & Buruh

Kemudian lanjut Bupati Sri Sumarni, kompetensi yang dimiliki pencari kerja tidak sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan. Jenis lowongan/jabatan yang ditawarkan, kurang diminati oleh pencari kerja.

Selain itu, tambah Bupati, ada kecenderungan pencari kerja menghendaki yang instan, yaitu jabatan dan upah yang tinggi.

“Semoga dengan adanya Grobogan Job Fair ini mampu mempertemukan antara pengguna tenaga kerja [perusahaan] dengan pencari kerja,” ujar Bupati.

Kepala Disnakertrans Jawa Tengah, Sakina Rosellasari mengapresiasi digelarnya Grobogan Job Fair dan berharap kegiatan tersebut mampu mengurangi angka pengangguran di Jateng.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya