SOLOPOS.COM - Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, menyerahkan penghargaan kepada Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat pengukuhan pengurus PKUB desa/kelurahan di Stadion Trikoyo, Klaten, Rabu (16/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Ribuan pengurus Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB) desa/kelurahan di Klaten dikukuhkan di Stadion Trikoyo Klaten, Rabu (16/11/2022). Pengukuhan itu bersamaan dengan peringatan Hari Toleransi Internasional.

Pembentukan pengurus PKUB di seluruh desa/kelurahan di Klaten mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Bupati Klaten, Sri Mulyani, diganjar penghargaan dari Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia sebagai bupati paling inovatif dan peduli terhadap kerukunan, harmoni, dan toleransi umat beragama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, mengatakan Klaten menjadi daerah pertama yang mengukuhkan PKUB di seluruh wilayah desa/kelurahan. PKUB memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan di tengah keberagaman di Indonesia.

Ekspedisi Mudik 2024

“PKUB ini menunjukkan bahwa Klaten bukan hanya indah secara fisik, namun juga hubungan antarumat beragama yang harmonis,” kata dia.

Ada 4.544 pengurus PKUB yang dilantik dan merupakan pengurus PKUB di 401 desa/kelurahan di Klaten. Ida mengajak seluruh kabupaten/kota lainnya bisa mengikuti langkah Klaten dengan membentuk PKUB di setiap desa/kelurahan.

Baca Juga: Besok! Ribuan Orang di Klaten Deklarasi Damai Jaga Kerukunan Jelang Pemilu 2024

“Saya sangat mengapresiasi kolaborasi pemerintah daerah, TNI/Polri, FKUB di Kabupaten Klaten yang sudah berhasil dan menjadi pionir membentuk PKUB di seluruh wilayah desa,” ungkapnya.

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Karjono, mengatakan model merawat kerukunan yang dilakukan di Klaten saat ini menjadi satu-satunya di Indonesia.

“Kami meyakini ini menjadi model yang Pancasila banget,” kata Karjono.

Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Ekonomi dan Pembangunan, La Ode Ahmad P. Bolombo, mengatakan kerukunan umat beragama tidak dalam berjalan tanpa ada komitmen dan dukungan pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan maupun anggaran.

Baca Juga: Pengurus Pemuda Katolik Komcab Klaten Dilantik, Kenalkan SATRIYA

“Ke depan kami berharap, melalui PKUB selalu aktif membuat langkah-langkah deteksi potensi gangguan dan konflik, serta aktif memberikan solusi-solusi dalam rangka mewujudkan harmoni dan kerukunan masyarakat,” katanya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan selama ini toleransi di Klaten terjaga dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan terbentuknya pengurus PKUB di seluruh desa/kelurahan.

“Inti dari semua ini adalah bagaimana Klaten harus selalu mengedepankan toleransi beragama. Karena nanti Klaten menjadi role model Indonesia, harus memberikan contoh yang baik. Tidak berhenti di sini [pengukuhan]. Tetapi bagaimana seluruh peran serta PKUB menentukan Klaten menjadi daerah yang cinta damai, menghormati satu dengan lainnya,” kata dia.

Ketua I FKUB Klaten, Basuna, mengatakan guna menjaga kerukunan umat beragama tidak hanya bisa dilakukan oleh FKUB tingkat kabupaten yang terdiri dari 17 orang. Apalagi, permasalahan intoleransi yang berpotensi memecah kerukunan semakin komplek.

Baca Juga: Bekas Gereja di Gantiwarno Klaten Ini Bakal Difungsikan Jadi Masjid

“Oleh karena itu, tiga tahun lalu dibuat PKUB di tingkat kecamatan. Kemudian ditingkatkan hingga ke tingkat desa biar lebih memberdayakan masyarakat. Ketika sudah masuk dalam pemberdayaan, ke depan terbentuk PKUB tingkat desa berbasis wisata, industri, dan lain-lain,” kata Basuna.

Basuna menilai selama ini PKUB sudah menunjukkan kiprah mereka. Tak hanya sosialisasi terkait kerukunan umat beragama, PKUB sudah dilibatkan dalam penyelesaian konflik di tingkat desa/kelurahan.

Ketua FKUB Klaten, Syamsuddin Asyrofi, mengatakan pembentukan PKUB tak lain membantu menciptakan kerukunan di tingkat wilayah desa/kelurahan. Pembentuan itu  sekaligus menangkal radikalisme dan intoleran.

“PKUB itu tugasnya sama dengan FKUB. Yang tidak boleh hanya satu, memberikan rekomendasi pendirian tempat ibadah. Tugas itu berada di FKUB kabupaten,” kata Syamsuddin.

Baca Juga: Pererat Kerukunan, Moderasi Beragama Harus Diperkuat

Pengurus PKUB Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Taufan Hidayatullah, menjelaskan PKUB terbentuk pada Februari 2022 diinisiasi dari tokoh agama dan masyarakat serta pemerintah desa. Saat ini, ada sembilan anggota PKUB Tegalgondo.

Disinggung motivasinya ikut dalam kepengurusan PKUB meski tanpa digaji, Taufan mengatakan sesuai dengan visi dan misinya sebagai ketua RW.

“Misi saya Bismillah yakni biasa lakukan langkah-langkah humanis. Saya ingin umat beragama itu beribadah menjalankan ibadah mereka sesuai keyakinan masing-masing secara tertib. Kalau konflik [soal agama] tidak pernah ada. Kalau perbedaan pendapat hal biasa. Bagi kami, fanatik itu untuk pribadi, bukan untuk orang lain. Untuk orang lain tentu kebersamaan,” kata Taufan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya