SOLOPOS.COM - BENTROKAN

BENTROKAN -- Polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata dalam bentrokan di salah satu ruas jalan di dekat Tahrir Square, Kairto, Rabu (23/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Kairo (Solopos.com) – Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir yang berkuasa pada Kamis meminta maaf atas kematian para demonstran selama enam hari terus menerus demonstrasi anti-militer, dalam satu pernyataan di laman Facebook mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf yang mendalam atas kematian para syuhada di antara anak bangsa Mesir yang setia selama peristiwa terakhir di Lapangan Tahrir,” sebut pernyataan itu. Pusat plaza Kairo adalah jantung dari aksi protes selama 18 hari yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak pada Februari dan telah menjadi ikon pemberontakan Arab Spring. “Dewan juga menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga syuhada di seluruh Mesir.”

Ekspedisi Mudik 2024

Pernyataan itu muncul setelah pidato kepala Bidang Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir Marsekal Hussein Tantawi, yang bertujuan untuk menenangkan para pengunjuk rasa di alun-alun itu, tetapi sangat dikecam karena tidak membuat penyebutan kematian di tangan polisi. Kementerian Kesehatan telah menyatakan korban tewas di seluruh negeri Piramid tersebut menjadi 35 orang di seluruh negara itu sejak bentrokan pertama meletus pada Sabtu.

Dalam pernyataan Facebook, Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata juga bersumpah untuk menyelidiki dan mengadili semua
orang-orang yang berada di balik kematian itu. Pihaknya juga berjanji untuk memberikan bantuan kepada keluarga korban yang tewas dan terluka, serta untuk mendirikan rumah sakit lapangan militer di Lapangan Tahrir.

Sementara itu Imam Besar Al Azhar Rabu lalu meminta pada polisi Mesir untuk tidak menembak para demonstran yang meminta perubahan demokratis. Sheikh Ahmed al-Tayyeb juga minta pasukan bersenjata untuk mencegah konfrontasi di antara rakyat, sementara menyeru demonstran untuk mempertahankan sifat damai demonstrasi mereka. “Al Azhar meminta pada pemimpin polisi untuk mengeluarkan dengan segera perintah untuk tidak membidikkan senjata mereka pada demonstran … tidak masalah apa alasannya,” kata Tayyeb.

“Al Azhar juga minta pada anak-anak kita di Lapangan Tahrir dan semua lapangan di Mesir untuk menjaga sifat damai revolusi mereka, meskipun pengorbanan dan kesulitan mereka hadapi, dan untuk melindungi semua properti pribadi dan publik.” Dalam pernyataan yang luar biasa keras dari Al Azhar, Tayyeb mengatakan bahwa setiap dialog yang “dinodai dengan darah akan dihukum dan hasilnya akan pahit”.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya