SOLOPOS.COM - TERGULING -- Salah satu batu nisan yang dirusak di permakaman Dukuh Bangilan, Desa Ngalas, Klaten Selatan, Klaten, terlihat terguling dari posisinya semula. Siapa pelaku dan motif perusakan ini masih jadi teka-teki. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

TERGULING -- Salah satu batu nisan yang dirusak di permakaman Dukuh Bangilan, Desa Ngalas, Klaten Selatan, Klaten, terlihat terguling dari posisinya semula. Siapa pelaku dan motif perusakan ini masih jadi teka-teki. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN – Insiden perusakan puluhan batu nisan di permakaman Dukuh Bangilan, Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten hingga kini masih menjadi tanda tanya warga setempat. Mereka sama sekali tak bisa memperkirakan siapa pelaku dan apa motif di balik aksi perusakan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua RT 8/RW III, Dukuh Bangilan, Widodo, saat ditemui Solopos.com mengatakan warga sekitar masih heran dengan peristiwa pengrusakan puluhan batu nisan itu. Menurutnya, jenis pengrusakan terhadap batu nisan baru kali ini terjadi. Menurut Widodo, selama ini Dukuh Bangilan relatif aman dari gejolak masyarakat. Diakuinya, Dukuh Bangilan memiliki warga yang majemuk dalam hal agama maupun organisasi. Namun begitu, warganya tetap mengedepankan kerukunan. “Warga kami ada yang Islam ada yang Kristen. Ada pula yang Muhammadiyah, LDII, sebagian penganut NU. Tetapi, kami tetap rukun. Warga kami juga merasa tidak memiliki masalah dengan kelompok tertentu,” katanya.

Dia menjelaskan selama ini permakaman setempat tidak pernah digunakan oleh kelompok orang yang mencari pesugihan atau ritual tertentu. Biasanya, ritual seperti itu dilakukan di permakaman lain yang tak jauh dari permakaman di kampungnya. ”Biasanya hanya kegiatan nyekar setiap malam Jumat. Tidak pernah ada ritual lain di sana,” paparnya.

Setelah kejadian itu, warga mulai memperbaiki permakaman secara swadaya. Rencananya, warga akan mendapatkan bantuan berupa semen untuk memperbaiki batu nisan yang sudah rusak. “Dalam waktu dekat kami akan menggelar rapat bersama warga. Barangkali kami perlu mengintensifkan kegiatan ronda malam untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang,” papar Widodo.

Sementara itu, Kapolsekta Klaten, AKP Heru Setyaningsih, mengatakan hingga kini pihaknya masih menyelidiki kasus pengrusakan terhadap puluhan batu nisan itu. “Belum ada perkembangan. Kami masih menyelidikinya,” ujarnya melalui pesan pendek yang diterima Espos.

Sebagaimana diberitakan sebelum ini, puluhan batu nisan di permakaman Dukuh Bangilan, Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten ditemukan dalam kondisi porak-poranda. Batu-batu nisan itu umumnya mengalami kerusakan pada bagian atasnya. Dua buah batu yang berada di atas badan nisan itu rata-rata terlepas dari tempatnya. Diduga, pada bagian atas batu nisan itu dipenggal menggunakan alat keras seperti martil. Terdapat empat unit batu nisan yang dibongkar dari tempatnya semula. Tidak ada batu nisan yang hilang dalam kejadian itu. Potongan-potongan batu nisan itu dibiarkan porak-poranda di lokasi oleh pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya