SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KERAJINAN KALIGRAFI--Sejumlah pekerja perempuan sibuk membingkai kerajinan kaligrafi berbahan baku kulit kambing Jawa di salah satu sentra industri kerajinan kaligrafi di Dukuh/Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, baru-baru ini. (JIBI/SOLOPOS/ Triyono)

Sukoharjo (Solopos.com)--Pengrajin kaligrafi di wilayah Kelurahan Sonorejo , Kecamatan Sukoharjo Kota mengeluhkan sulitnya mendapatkan kulit kambing jawa untuk kegiatan produksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasokan bahan baku industri kerajinan tersebut sering tersendat sejak sekitar tiga bulan terakhir.

Salah satu pengrajin kaligrafi di Dukuh/Kelurahan Sonorejo, Triyono Miyono, menyebutkan industri kerajinan kaligrafi dan wayang di wilayah setempat selama ini mengandalkan pasokan bahan baku dari Jakarta atau daerah lain dengan produksi kulit kambing lebih banyak.

Dia mengatakan hal itu karena suplai atau pasokan dari wilayah lokal Soloraya jumlahnya masih jauh dari memadai.

“Masalahnya selain sulit harga bahan baku juga makin mahal. Ada kenaikan sekitar Rp 3.000 untuk per lembar kulit kambing jawa ukuran agak kecil,” ungkapnya ditemui Espos di sela-sela kesibukannya mengawasi proses produksi kerajinan kaligrafi di Sonorejo, baru-baru ini.

Triyono menyatakan sebelum adanya kenaikan, harga kulit kambing jawa berukuran sedang cuma Rp 17.000 per lembar. Namun beberapa bulan terakhir, ujar dia, harganya naik ke kisaran Rp 20.000 per lembar.

Dikemukakan pula, untuk memenuhi kekurangan bahan baku, pengrajin harus mencari ke daerah-daerah lain di Jawa Tengah, Jogjakarta, bahkan sampai Jawa Timur (Jatim).

“Kalau di pasar local Soloraya misalnya dari Boyolali, Baturetno di Wonogiri, Klaten, atau dari Bantul di Jogjakarta. Sedangkan di Jawa Timur, kami juga sering mencari sampai Ponorogo,” paparnya lagi.

Pengrajin kaligrafi lain, Sutiman, mengemukakan kekurangan bahan baku terutama karena pesanan atau order kerajinan yang terus meningkat. Menurut dia, selain di pasar lokal domestik, hasil produksi hiasan kaligrafi dari kulit kambing jawa banyak diekspor ke negara-negara di Timur Tengah.

“Paling banyak biasanya pengiriman ke Iran, lalu ke Turki. Selain itu ada juga permintaan dari Malaysia dan negara-negara lain di Timur Tengah,” jelas Sutiman yang mengaku mampu mengirim hingga 20.000 buah bingkai kerajinan kaligrafi per bulan ke berbagai negara tujuan serta pasar dalam negeri.

Pada bagian lain Triyono menyampaikan, meski kulit kambing jawa makin sulit didapatkan, setengah tahun terakhir jumlah pengrajin kaligrafi di Kelurahan Sonorejo justru mengalami perkembangan. Beberapa tahun sebelumnya, usaha pembuatan kerajinan kaligrafi hanya kitar tujuh orang. Namun beberapa bulan ini, jumlahnya bertambah menjadi sekitar 16 orang.

(try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya