SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM], Pengoperasian Batik Solo Trans (BST) hingga ke Bandara ternyata masih menemui banyak kendala. Ketua Unit Bus Kota Damri Solo,  Sutaryadi mengungkapkan, meskipun dari sisi penumpang yang diangkut dari bandara meningkat, masih banyak hal yang perlu dibenahi.

Sutaryadi, Rabu (29/6), jika di awal pengoperasian BST hanya 1-2 orang yang naik dari bandara, maka saat ini sudah meningkat menjadi 5 hingga 10 penumpang sekali angkut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, meski terjadi kenaikan penumpang, tingginya harga solar tetap membuat Damri merugi. Dijelaskannya, hingga saat ini Damri tetap harus nombok sekitar Rp 40 juta per bulan.

Lebih lanjut dituturkan Sutaryadi, belum optimalnya penumpang BST, lantaran belum terbangunnya shelter permanen di kawasan bandara, penataan trayek bus kota, hingga terbatasnya armada BST. Salah seorang pemakai jasa BST, Yanto mengakui kurangnya minat masyarakat terhadap BST lantaran tidak nyamannya shelter portable dan lamanya waktu tunggu.

Sejak 16 Mei lalu BST masuk hingga ke Bandara Adi Sumarmo. Dinas Perhubungan Kota Solo menjanjikan akan segera membangun 13 shelter permanen di wilayah Bandara di samping penambahan armada BST untuk memaksimalkan layanan penumpang. [SPFM/dev]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya