SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, meresmikan Bendungan Gondang, Kecamatan Kerjo, Kamis (2/5/2019) pukul 10.23 WIB. Pascaperesmian langsung dilakukan pengisian air di bendungan sepanjang 604 meter dan lebar 10,50 meter itu dengan membutuhkan waktu sekitar enam bulan.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, di lapangan, saat meresmikan Bendungan Gondang, Jokowi didampingi ibu negara, Iriana. “Semoga [pembangunan bendungan] dapat memberikan pertumbuhan ekonomi yang baik [terhadap warga Karanganyar dan Sragen],” kata Jokowi di sela-sela meresmikan Bendungan Gondang, Kamis.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pascamemberikan sambutan, Jokowi diminta membunyikan sirene sebagai pertanda diresmikannya bendungan. Sayangnya, sirene yang dipencet tersebut tidak berbunyi. Jokowi pun melanjutkan dengan menutup pintu bendungan secara simbolis sebelum menanam pohon durian dan makan durian di kompleks Bendungan Gondang.

Bendungan Gondang berada di atas lahan pertanian di tiga desa di Karanganyar. Masing-masing desa itu, yakni Gempolan, Kecamatan Kerjo; Ganten, Kecamatan Kerjo; dan Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso. Pelaksana pembangunan Bendungan Gondang, yakni Waskita Karya dengan waktu pengerjaan tahun 2014-2019.

Luas lahan bendungan mencapai 96,23 hektare. Luas tersebut terdiri dari tubuh bendungan seluas 11,93 hektare; spiilway seluas 7,90 hekare; saluran pengelak seluas 3,39 hektare; site fasilitas seluas 4,44 hektare; jalan akses seluas 6,77 hektare; jalan temporary seluas 3,02 hektare; disposal seluas 1,98 hektare; borrow area seluas 7,46 hektare; genangan bendungan mencapai 52,36 hektare.

Salah satu sumber yang mengalir ke arah bendungan, yakni Sungai Garuda. Bendungan yang dibangun dengan anggaran senilai ratusan miliar itu menjadi satu dari 49 waduk yang dibangun di Tanah Air di bawah kepemimpinan Jokowi.

Sesuai rencana, Bendungan Gondang difungsikan sebagai suplesi daerah irigasi seluas 4.680 hektare di Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen. Di samping itu dapat bermanfaat guna memenuhi kebutuhan air baku 200 liter/detik di Karanganyar dan Sragen; konservasi daerah aliran sungai (DAS) alias ground water recharger; retensi banjir kurang lebih 2 juta meter kubik; pariwisata dan olahraga air.

“Saat ini kondisi bendungan tinggal digenangi air. Tahap pengisian air di bendungan diprediksi rampung hingga Oktober mendatang. Begitu terisi penuh [pascaOktober], kami akan memfungsikan di bidang pariwisata. Kami sudah ada memory of undesrtanding (MoU) [dengan pemerintah pusat]. Setelah ini, akan ada pembangunan lagi, yakni Waduk Jlantah di Desa Karangsari dan Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso,” kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya