SOLOPOS.COM - Tanaman porang yang dibudidayakan di Desa Brangkal, Gemolong, Sragen, Sabtu (27/3/2021). (Istimewa/Suratno)

Solopos.com, SRAGEN -- Bertani tanaman porang belakangan menjadi komoditas yang digandrungi para petani. Ini tidak lepas dari tingginya harga jual umbi porang.

Saat musim kemarau tiba, harga jual porang berada di kisaran Rp15.000/kg, saat musim hujan seperti ini, harga porang jatuh di kisaran Rp8.700/kg. Satu tanaman porang sendiri memiliki umbi seberat 1-2 kg.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Baca Juga: Kronologi TKI Asal Karanganyar Ditemukan Mengapung di Perairan Karimun Riau: Diduga Korban Kecelakaan Speedboat

Umbil porang bisa diolah menjadi bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, bahan pembuatan lem, jelly, bahan campuran kertas, hingga obat-obatan. Hasil panen porang itu diekspor ke Jepang, China dan sebagian negara di Eropa dalam wujud tepung atau rajangan tipis-tipis.

Lalu, berapakah modal awal yang dibutuhkan untuk bertani porang? Salah satu petani porang asal Desa Ngrampal, Kecamatan Gemolong, Sragen, Suratno, membeberkan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk membudidayakan tanaman porang.

Dengan asumsi lahan yang tersedia seluas 1.000 meter persegi, dibutuhkan 80 kg biji katak atau sebutan untuk buah tanaman porang. Biji katak merupakan bibit atau cikal bakal tanaman porang. Satu kg biji katak dengan kualitas super bisa dibeli seharga Rp150.000. Untuk membeli 80 kg biji katak dibutuhkan biaya Rp12 juta.

Perawatan Mudah

Perawatan tanaman porang, menurut Suratno, tergolong mudah. Menurutnya, biaya perawatan tanaman porang tidak begitu mahal. Kuncinya, kata dia, sebelum ditanami porang, lahan harus diberi pupuk kandang. Jika tanaman porang sudah tumbuh, tanaman porang tinggal disemprot dengan pupuk organik cair.

Masa panen tanaman porang berkisar 7-8 bulan, tergantung tingkat kesuburan tanah. Bila dihitung kotor, lanjut Suratno, biaya perawatan selama 7-8 bulan itu menelan biaya sekitar Rp7 juta. Bila ditambah biaya bibit, maka modal yang dibutuhkan untuk budi daya porang hingga masa panen pada lahan seluas 1.000 meter persegi berkisar Rp19 juta.

“Perawatan tanaman porang cukup mudah, yang penting selalu rajin bersihkan gulma,” ujarnya kepada Solopos.com, Selasa (30/3/2021).

Baca Juga: Beredar Video Maling Motor Dicabuti Kumisnya Di Baturetno Wonogiri, Ini Penjelasan Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya