SOLOPOS.COM - Salah satu wisata air di Klaten. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Pengelola objek wisata air di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilanda kegalauan dalam beberapa waktu terakhir. Pengelola wisata air ingin segera membuka objek wisatanya namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng belum merestui dengan alasan pandemi Covid-19.

Kepala Desa (Kades) Sidowayah, Kecamatab Polanharjo, Mujahid Jaryanto, mengatakan di daerahnya memiliki potensi wisata alam berupa Umbul Manten. Sepanjang pandemi Covid-19, umbul tersebut lebih banyak ditutup untuk masyarakat umum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penutupan itu demi menaati instruksi Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian (Gusgas PP) Covid-19 Kabupaten Klaten yang mengimbau ke seluruh pengelola objek wisata tetap menutup usahanya terlebih dahulu.

Batu Bata Kuno Jumbo Ada di Plupuh Sragen, Kini Cuma Jadi Tungku Masak

Penutupan objek wisara air ditujukan mencegah persebaran virus corona. Dibukanya umbul dinilai akan menimbulkan kerumunan sehingga penutupan akses ke objek wisata air dinilai menjadi cara efektif mendukung pencegahan Covid-19.

"Umbul Manten belum kami buka hingga sekarang. Beberapa waktu lalu sempat dibuka, tapi ada larangan dari gubernur. Kami pun harus mengikuti anjuran itu [menutup umbul]," kata Mujahid Jaryanto, kepada Solopos.com, Senin (12/10/2020).

PADesa Turun

Mujahid Jaryanto berharap ke Pemkab Klaten dan Pemprov Jateng agar segera memberikan pembukaan objek wisata air. Terlebih, kondisi Covid-19 di Klaten cenderung menurun dalam beberapa waktu terakhir.

"Kalau boleh usul, kami minta umbul segera dibuka. Biar ada pemasukan ke pendapatan asli desa juga," katanya.

Ketua RT Meninggal Positif Covid-19, 2 RT di Banaran Sragen Lockdown

Terpisah, Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan sudah sering bertemu dengan pengelola wisata air di Klaten.

Dalam pertemuan itu, pengelola wisata meminta segera diberi kesempatan membuka objek wisatanya. Menyikapi permintaan itu, Disparbudpora Klaten meminta ke pengelola objek wisata bersabar terlebih dahulu.

"Terkait objek wisata air itu, kami masih menunggu instruksu dari gubernur Jateng. Memang, provinsi dan kabupaten belum satu bahasa. Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mengatakan boleh. Dinas Pariwisata di tingkat provinsi tergantung daerah masing-masing. Di tingkat gubernur harus menunggu surat edaran (SE) dulu. Jadi, kami harus mengikuti regulasi itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya