SOLOPOS.COM - Tim ahli dari Balai Bendungan Ditjen SDA Kementerian PUPR, Kamis (16/2/2017) siang, meninjau kondisi tanggul Waduk Lalung, Karanganyar. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Penghujan 2017 memaksa Pemprov Jateng bekerja lebih giat dalam menormalisasi sungai dan tanggul.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah giat menormalisasi sungai dan melakukan penguatan tanggul sungai di sejumlah daerah agar bisa menampung air akibat tingginya intensitas curah hujan menjelang puncak musim penghujan 2017 ini. Langkah itu dinilai perlu dilakukan demi mencegah terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di Jateng.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Normalisasi yang sudah dilakukan dan masih berlangsung saat ini yaitu di Sungai Jragung-Tuntang sampai Wonokerto Demak,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Budie Yuwono di Kota Semarang, Jateng, Selasa (17/10/2017).

Ia menyebutkan normalisasi sungai juga dilakukan di daerah Kota Solo, yakni Kali Pepe dan di anak-anak sungai Bengawan Solo, serta pemasangan pompa-pompa air di Demangan dan sekitarnya. Di Kabupaten Purworejo dan Kebumen, beberapa sungai juga sudah dilakukan normalisasi melalui pola paket beberapa tahun, tapi belum selesai sepenuhnya.

Sementara itu, di Kabupaten Klaten, baru dilakukan kegiatan perbaikan dan perkuatan pada tanggul-tanggul yang jebol, sedangkan normalisasi belum dilakukan. “Pada anak-anak Sungai Serayu juga sudah dinormalisasi, tapi memang belum semuanya sebab sungai kita sangat banyak dan dananya juga terbatas meski sudah ada dari APBN,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa setiap sungai mempunyai batas daya tampung masing-masing sehingga kalau curah hujan sangat tinggi dan debit air melebihi kapasitas, maka aliran sungai akan meluap. “Kita tidak bisa menampung air yang tak terduga, tapi kita bisa meminimalisasi dampaknya,” katanya.

Terkait dengan manajemen air pada musim hujan tahun ini, pihaknya mengoperasikan pompa-pompa yang akan terus menyedot air meski tidak dalam kondisi hujan sehingga ketika terjadi hujan, air yang datang dari hulu bisa tetap mengalir lancar.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng, puncak musim penghujan akan terjadi pada Desember 2017. Curah hujan di Jateng pada Desember 2017 diprakirakan antara 300 mm-500 mm atau sangat tinggi sehingga hampir di seluruh kabupaten dan kota di Jateng berpotensi terjadi bencana banjir dan longsor.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya