SOLOPOS.COM - Sekda Provinsi Jateng, Sri Puryono (kiri) menyerahkan bibit tanaman penghijauan disaksikan Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto (tiga dari kiri) di halaman SDN 2 Semagarduwur, Girimarto, Wonogiri, Kamis (5/2/2015). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Penghijauan Wonogiri digalakkkan salah satunya dengan menanam pohon di DAS Bengawan Solo.

Solopos.com, WONOGIRI – Penanaman sejuta pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo kembali digelar oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hijau Lestari 1. Program itu diadakan agar sedimentasi Waduk Gajah Mungkur (WGM) berkurang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bibit pohon diutamakan ditanam di daerah hulu aliran sungai menuju waduk terbesar di Jateng tersebut.

Dirut BUMN Hijau Lestari 1, Ali Rahman, seusai acara seremonial di halaman SDN 2 Semagarduwur, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Kamis (5/2/2015), menuturkan, sejuta pohon akan ditanam di lahan seluas 1.500 hektare (ha).

“Program penghijauan dari BUMN Hijau Lestari telah dilaksanakan sejak 2011. Tahun lalu [2014] sudah ditanam sejuta pohon di lahan seluas 1.500 ha. Tahun ini, program serupa digelar ulang agar masyarakat memiliki penghasilan. Juga program pemerintah untuk pengurangan sedimentasi bisa terlaksana,” kata dia.

Ali menyatakan, pohon yang ditanam meliputi jenis sengon dan jabon. Menurutnya, kedua jenis pohon itu telah memiliki pangsa pasar. Pola penanaman adalah bagi hasil. Yakni jika pohon dipanen, penanam mendapatkan jatah 70%  dan 30% untuk BUMN.

“Umur pohon sengon dan jabon sekitar empat tahun hingga lima tahun sudah bisa dipanen. Harga per meter kubik untuk batang pohon berdiameter 30 sentimeter senilai Rp1,2 juta,” kata dia.

Ali menjelaskan, pada 2014 program sejuta pohon telah dipraktikkan di 23 desa yang tersebar di enam kecamatan. Di Wonogiri terdapat 294 desa dengan 25 kecamatan.

Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto minta BUMN dan perusahaan menyerahkan CSR (corporate social responsibility) kepada masyarakat.

“Kami berharap pendapatan rakyat meningkat. Salah satu upaya dengan menerima CSR perusahaan yang dibelikan bibit tanaman pohon seperti sengon dan jabon. Kini, dua jenis pohon itu sudah memiliki pangsa pasar. Lahan pekarangan milik warga bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai lebih dengan ditanaman pohon sengon dan jabon,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya