SOLOPOS.COM - Ketua RW 023 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Nur Rahmat, menunjukkan bibit pohon mangga di bantaran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di wilayah RT 005/RW 023 Semanggi yang tidak tumbuh optimal, Rabu (17/2/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Penghijauan Solo, DKP menjanjikan mengganti pohon baru di bantaran Bengawan Solo.

Solopos.com, SOLO–Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo segera menanam bibit pohon baru di bantaran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di RT 005/RW 023 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala DKP Solo, Hasta Gunawan, mengatakan bibit pohon baru bakal disiapkan untuk mengganti fungsi ratusan bibit pohon bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang sudah mati karena kurang dirawat dan dimakan kambing. Bibit pohon yang akan ditanam di bantaran Sungai Bengawan Solo, menurut dia, harus dipilih terlebih dahulu, minimal memiliki tinggi sampai dua meter (m).

“Kami minta maaf bibit pohon dari Pemkot Probolinggo, termasuk dari PMI di bantaran Sungai Bengawan Solo banyak yang mati. Nanti akan kami ganti dengan bibit baru. Bibit pohon yang ditanam dulu bersama pejabat dari [Pemkot] Probolonggo, belum layak karena terlalu kecil,” kata Hasta saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Jumat (19/2/2016).

Sebelumnya, sedikitnya 960 bibit pohon dari 1.000 bibit pohon bantuan Pemkot Probolinggo dan PMI yang ditanam di bantaran Sungai Bengawan Solo mati. Penanaman bibit pohon untuk mencegah abrasi Sungai Bengawan Solo yang terjadi terus-menerus. Akar pohon mangga tersebut diharapkan bisa tumbuh besar sehingga mampu mengikat tanah atau lahan pinggiran sungai Bengawan Solo agar tidak mudah terkikis.

Hasta membeberkan penanaman bibit pohon bantuan Pemkot Probolinggo yang dianggap masih terlalu kecil tidak bisa ditunda karena dilaksanakan secara langsung oleh para pejabat saat mengikuti kegiatan mider praja pada April 2015. Kondisi hampir serupa juga terjadi saat pelaksanaan program Green Field oleh sukarelawan PMI. Dia menyampaikan DKP Solo biasanya akan menyimpan terlebih dahulu setiap bibit pohon yang belum siap tanam.

“Penanaman bibit pohon saat itu dilakukan pada waktu yang kurang tepat, yakni di akhir musim hujan. Bibit pohon mangga yang memang masih berukuran terlalu kecil tersebut tidak bisa bertahan hidup. Bibit pohon yang sudah memiliki tinggi ideal sebaiknya ditanam saat musim hujan,” terang Hasta.

Disinggung soal rencana waktu penanaman bibit pohon baru di bantaran Sungai Bengawan Solo, Hasta tidak bisa menyebut secara pasti. Hanya, dia mengatakan DKP Solo membutuhkan waktu untuk menyiapkan bibit pohon yang tepat untuk bisa ditanam di bantaran Sungai Bengawan Solo. Untuk jenis tanaman, Hasta menjelaskan bibit pohon sawo kecik dan sawo bludru cocok ditanam di bantaran sungai karena diproyeksi kuat menghalau banjir.

“Nanti kami tanam dulu sekitar 20 bibit pohon di [bantaran Sungai Bengawan Solo] Semanggi. DKP berharap ada tambahan bibit pohon juga dari masyarakat atau sejumlah pihak melalui program CSR. Nanti masyarakat yang merawat bibit pohon. Mereka juga bisa menikmati hasilnya, sepertu buah-buahan,” jelas Hasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya