SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Puluhan ribu pohon telah ditanam di lereng Merapi sehingga penghijauan dinilai cukup. Yang harus dilakukan saat ini adalah perawatan pohon yang sudah ditanam oleh donatur.

Tim penghijauan lereng Merapi, Sudihartono menjelaskan kawasan yang belum ditanami adalah lahan yang berpasir. Untuk lahan ini sulit untuk ditanami karena pohon akan mati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Secara pribadi pohon di lereng Merapi ini sudah cukup, sekarang tinggal perawatannya,” katanya, Kamis (16/2/2012).

Bulan ini para petugas penghijauan dibantu warga masyarakat fokus perawatan seperti memupuk dan dangir. Hal itu dibutuhkan karena tanaman kecil yang baru akan tumbuh banyak yang tertutup kolonjono (hijauan makanan ternak). Sehingga sulit untuk tumbuh.

Sementara fokus pohonnya adalah tanaman agro seperti klengkeng, jeruk, nangka dan pohon perindang di tempat wisata seperti Kinahrejo dan pangukrejo. Adapun tanaman agro selain di dua dusun tersebut juga di Petung dan Kopeng Kepuharjo Cangkringan.

Dijelaskan Sudi, perawatan ini dengan cara kerjasama warga meliputi sistem padat karya. Dana padat karya berasal dari donatur yang diminta dana perawatan selama satu tahun.

Anggaran dari para donatur, menurut Sudi, disisihkan operasional perawatan. Tim meminta anggaran selama satu tahun seperti tanaman agro klengkeng itoh dengan ketinggian 1 meter seharga Rp50 ribu. Digunakan untuk beli bibit Rp35 ribu, pupuk Rp5000 10 kilogram, lubang Rp5 ribu dan sisanya sekitar Rp5 ribu untuk perawatan satu tahun per pohon.

JIBI/Harian Jogja/Akhirul Anwar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya