SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi lokal yang kini tergusur sapi Australia bakal dikembalikan menjadi andalan seiring terungkapnya skandal penyadapan oleh Australia. (Arif Fajar S/JIBI/Solopos)

SAPI LOKAL (SOLOPOS/Arif Fajar S)

Grobogan (Solopos.com)–Penghentian impor sapi dari Australia yang disampaikan melalui Kementerian Pertanian (Kementan) disambut baik peternak sapi potong di Kabupaten Grobogan. Mereka berharap bisa kembali meraih untung dari usaha ternaknya.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Pasalnya selama ini ketika sapi impor dari Australia membanjiri pasar Indonesia, harga sapi potong di Kabupaten Grobogan pun ikut terkena imbasnya.

“Sapi lokal baik kualitas dan berat badannya kalah dengan sapi impor, sehingga harga sapi lokal di pasaran jatuh,” ujar Joko, 34, peternak sapi di Kecamatan Grobogan, Sabtu (11/6).

Hal senada juga disampaikan Parjo, peternal asal Kelurahan Danyang, Purwodadi. Menurutnya dengan adanya sapi impor, maka harga jual sapi lokal di pasaran Grobogan turun di kisaran Rp 6-7 juta per ekor.

(rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya