SOLOPOS.COM - Lapak PKL (Dok/JIBI)

Solopos.com, SOLOKeberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang menduduki sejumlah trotoar jalan protokol menjadi sorotan tim penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Kota Solo. Fenomena ini berpotensi mengganjal Solo dalam meraih WTN kali kedelapan.

Hal itu terungkap dalam penilaian akhir tim WTN Kemenhub di Rumah Dinas Wali Kota, Loji Gandrung, Rabu (14/4). Salah seorang anggota tim penilai, Suharno, dalam paparannya, mengatakan masih sering menemui PKL yang mengubah fungsi trotoar menjadi tempat dagangan. Padahal, idealnya trotoar berfungsi sebagai jalur pejalan kaki.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Seperti di Jl. Slamet Riyadi. Di sana cukup banyak pedagang yang berjualan di trotoar. Ini menjadi bahan evaluasi,” ujarnya.

Pantauan Solopos.com, Rabu (14/5/2014), di Jl. Slamet Riyadi, sedikitnya ada puluhan PKL yang menggelar dagangannya di badan trotoar. Sebagian aktivitas PKL bahkan memakan jalur lambat yang notabene milik kendaraan nonmotor seperti becak dan sepeda. Ironisnya, keberadaan mereka selama ini cenderung dilegalkan lewat sejumlah program seperti penarikan retribusi dan pemberian bantuan gerobak.

Mayoritas PKL di Jl. Slamet Riyadi merupakan pedagang kuliner. Di samping menyoroti PKL di trotoar, tim penilai menyoal banyaknya vandalisme pada rambu-rambu lalu lintas. Coretan tak bermakna hingga tempelan stiker masih ditemui di sejumlah rambu.

Kemenhub juga menyoroti tidak berfungsinya sejumlah alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di Jl. Ahmad Yani dan Jl. Slamet Riyadi. “Ada pula yang pancaran cahayanya tidak jelas, sehingga sulit membedakan nyala kuning dan merah,” kata Suharno.

Ketua tim penilai WTN, Suyadi, mengatakan ada tiga aspek utama penilaian WTN yakni segi sarana prasarana, lalu lintas dan layanan jasa. Menurutnya, pencapaian Solo cenderung di atas rata-rata meski masih ada sejumlah kekurangan. Hal itu merujuk pengembangan Batik Solo Trans hingga Terminal Tirtonadi yang terus berjalan. Ia menambahkan pemenang WTN akan diumumkan pada Hari Perhubungan, September.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menerima seluruh masukan tim Kemenhub untuk pembenahan Kota Solo. Pihaknya telah menyiapkan sejumlah rencana untuk menata lalu lintas dan transportasi di Kota Bengawan. Salah satunya melalui penataan Koridor Pasar Gede. Dalam penataan itu, Pemkot bakal merevitalisasi pedestrian berikut menyediakan kantung parkir baru.

“Pembenahan terus berjalan.” Lebih jauh, pihaknya optimistis mampu mempertahankan gelar WTN pada tahun ini. “Kalau dapat, Solo bakal meraih WTN delapan kali berturut-turut,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya