SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor rela menanti antrean panjang demi membeli premium di SPBU Wates, Rabu (8/7/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Penghapusan premium sedikit demi sedikit direalisasikan, misalnya dengan menerapkan pembatasan penjualan.

Harianjogja.com, KULONPROGO– Satu dispenser bahan bakar minyak jenis premium di setiap SPBU di Kulonprogo disegel. Akibat penyegelan tersebut, pengguna premium rela antre lama untuk mendapatkan bensin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari pantauan di lapangan, antrean panjang di jalur pengisian BBM Premium tampak di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Kulonprogo. antrean panjang bahkan, tampak di SPBU yang berada di jalur utama.

Direktur PD Aneka Usaha Kulonprogo Fitroh Nur Wijoyo Legowo mengungkapkan, hampir setiap SPBU di Kulonprogo satu pompa premium disegel. Penyegelan dilakukan dengan mengikat pompa premium dengan kawat.

“Hal itu dilakukan agar dapat memaksimalkan konsumsi pertamax,” ujar Fitroh saat ditemui di SPBU Wates, Rabu (8/7/2015).

Sejak harga pertamax naik menjadi Rp9.400 per liter, pengguna BBM bersubsidi kian meningkat. Fitroh mengatakan, penyegalan tersebut dilakukan sejak tanggal 1 Juli lalu. Namun, pihaknya tidak dapat memastikan penyegelan tersebut berlangsung sampai kapan.

Fitroh menjelaskan, awalnya penyegelan tersebut berdasarkan dari kesepakatan dengan Pertamina untuk menambah stok pertamax dan mengurangi stok premium. Harapannya, melalui upaya tersebut pengguna premium dapat beralih ke pertamax.

“Akan tetapi antrean premium tetap panjang. Jika nanti [antrean] terus crowded, segel pada saalah satu pompa dapat dibuka. Selain itu, kami khawatir pertamax tidak laku, jika nanti BBM baru yaitu Pertalite masuk,” jelas Fitroh.

Meski antrean mengular, namun sebagian besar pengguna premium tetap memilih mengantre. Sedangkan jalur pengisian Pertamax masih tampak longgar. Dari pantauan, perbandingan pembeli pertamax dan premium adalah satu banding sepuluh.

Destasia Eka Pratiwi, 17, warga Bendungan mengaku tak masalah jika harus mengantre lama. Pasalnya, dari pada membeli pertamax seharga Rp9.400 per liter, lebih baik membeli premium yang harganya masih relatif terjangkau. Apalagi sebagai pelajar uang saku yang dimilikinya hanya cukup untuk membeli premium.

“Kalau beli pertamax uangnya tidak cukup, jadi lebih baik antre lama tapi bisa beli premium. Apalagi ini juga musim liburan sekolah, tidak dapat uang saku, jadi uangnya dicukupkan untuk beli bensin,” ujar Destasia.

Sutejo,60, warga Wates berharap, tidak ada antrean sepanjang itu untuk bisa memperoleh bensin. Menurut dia, antrean panjang cukup menyita waktu pembeli bensin lainnya.

“Premium lebih murah dan saya mending beli ini daripada pertamax. Tetapi, kalau bisa jangan sampai mengantre sepanjang ini,” ungkap Sutejo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya