SOLOPOS.COM - Warga kampung pulo melakukan perlawanan dengan Satpol PP dan Petugas Kepolisan saat penertiban bangunan di kawasan tersebut di Jakarta, Kamis (20/8/2015). Bentrokan tersebut disebabkan warga di kawasan Kampung Pulo menolak relokasi dan penggusuran dengan alasan ganti rugi yang tidak sesuai. (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Penggusuran Kampung Pulo mendapat perlawanan. Ahok pun menawarkan Rp5 juta bagi siapapun yang mau angkat kaki.

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku bersedia mengeluarkan anggaran dari kantong pribadinya bagi warga Kampung Pulo tanpa KTP Jakarta dan enggan pindah ke Rusun Jatinegara, untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mantan Bupati Belitung Timur tersebut mengatakan siap mengeluarkan dana hingga Rp5 juta per orang untuk membantu proses warga yang ingin pulang kampung. “Kalau mereka minta mau pulang kampung dan enggak usah ke rusun, saya kasih Rp5 juta satu orang,” tuturnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Menurutnya, hal itu juga dinilai lebih menekan pengeluaran pemerintah dibandingkan warga menggunakan rusun/ “Karena rusun lebih mahal. Saya bangunnya Rp200-Rp500 juta kok. Jadi, gue kasih Rp5 juta. Enggak usah kasih KTP Jakarta lagi. Kasih saya namanya. Siapa aja,” ujarnya.

Meskipuun tidak ada pos anggaran tertentu yang mengatur hal tersebut, pihaknya bersedia menggunakan dana pribadi untuk membantu menyelesakan persoalan tersebut. “[alokasi anggarannya?] Pakai duit pribadi. Gua kasih,” tegasnya.

Ahok mengaku sudah pernah menawarkan hal itu kepada warga, tapi tidak mendapat sambutan dengan baik. “Saya tawarkan ke banyak orang kok. Orang Kampung Pulo juga ada yang saya tawarkan kok. Mereka mau pulang kampung nih sewa truk saya kasih aja deh. Enggak jadi KTP DKI, ngurangin orang di DKI juga. Saya fair-fair saja,” ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, seiring dengan proses normalisasi Sungai Ciliwung tersebut, pihaknya akan menyiapkan sebanyak mungkin rusun. “Setelah kami siapkaan rusun, lalu Anda kami pindahkan. Kalau Anda enggak mau, saya gusur. Anarkistis tangkap. Sangat jelas, ada yang melawan kita tangkap. Ada yang bakar alat berat kita bawa pengadilan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya