SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA- Abdi dalem Kasunanan Surakarta yang mengabdi di makam Raja-raja Mataram Imogiri dan Kotagede  mengeluh tidak diberi honor dari dana keistimewaan (danais).

Raden Tumenggung Pujo Dipuro, Juru Kunci Makam Kotagede bagian Surakarta mengatakan selama ini yang diberikan danais hanya abdi dalem dari Kraton Ngayogyakarta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Padahal kami sama-sama menjaga miliknya Jogja tapi tidak diperhatikan,” ujar Pujo Dipuro saat audensi bersama Pemda DIY dengan pendukung keistimewaan di XT Square, Kamis (25/9/2014).

Terakhir honor abdi dalem dari Kraton Ngayogyakarta, ujarnya, kembali dicairkan pada bulan ini. Ia menyayangkan abdi dalem dari Surakarta hanya dapat berulang kali mendengar cerita kegembiraan rekan mereka.

Menurut dia, rata-rata abdi dalem Kraton yang bertugas di makam dalam sebulan setidaknya mendapatkan Rp300.000, tapi biasanya pencairannya itu dirapel dalam beberapa bulan sekaligus. Sedangkan abdi dalem dari Kasunanan Surakarta, hanya mendapatkan honor maksimal Rp55.000 dari Kasunanan. Ia mengatakan honor tersebut sebenarnya lebih lebih besar dari yang diterima abdi dalem Kraton sebelum ada danais.Hal itu lantaran Pemprov Jawa Tengah sudah lama telah memberikan bantuan pembiayaan bagi Kasunanan Surakarta untuk menjaga aset budayanya.

“Kalau aslinya ya cuma Rp5.000-Rp15.000,” ungkap pria bernama asli Slamet tersebut.

Honor dari Kasunanan itu dianggapnya sebagai imbal pengabdian. Ia mengaku rela tak berpenghasilan besar dari pengabdiannya itu selama ini. Namun lantaran ada danais yang ditujukan untuk mensejahterakan warga, ia memberanikan untuk mempertanyakan ke Pemda DIY.

“Kalau enggak ada, enggak papa, rela. Tapi ini kan ada danais untuk kesejahteraan warga dan kami pun adalah warga DIY,” ujarnya.

Ia mengatakan abdi dalem Kasunanan Surakarta yang berada di Makam Kotagede dan Imogiri semuanya adalah warga DIY. Totalnya ada 80 abdi dalem, 20 di Makam Kotagede dan 60 lainnya mengabdi di Makam Imogiri.

Kendati begitu, ia tak ada niatan untuk berpindah menjadi abdi dalem Kraton Ngayogyakarta, karena pengabdian itu bukan untuk mengejar honor, melainkan sebuah kerelaan. Alasan mengabdinya di Kasunana Surakarta karena mewarisi leluhurnya.

Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) DIY Bambang Wisnu Handoyo mengaku tertarik dengan usulan dari abdi dalem Surakarta itu, karena Pemda DIY tak berpikir jauh ke sana.

“Bagus ini masukannya, akan kami pertimbangkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya