SOLOPOS.COM - Pembeli ikan sedang mengemas hasil tangkapan ikan dari nelayan ikan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri di Tempat Pendaratan Ikan, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Jumat (16/9/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — DPRD Wonogiri mendesak Pemkab sering mengadakan razia/operasi penggunaan branjang di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Penggunaan branjang dinilai berpotensi besar merusak habitat perikanan di WGM Wonogiri. 

Sebagai informasi, branjang merupakan jenis alat tangkap ikan model jaring angkat atau lift net. Mata jaring branjang di WGM disinyalir berukuran 1-1,5 inch.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara menurut aturan, ukuran mata jaring yang diperkenankan digunakan di WGM adalah 2 inch lebih. Sehingga branjang dinilai dapat merusak habitat ikan di WGM karena ikan ukuran kecil ikut terjaring.

Ketua Komisi II DPRD Wonogiri, Titik Sugiyarti, mengatakan sudah ada warga yang melaporkan kepada DPRD Wonogiri perihal maraknya penggunaan branjang di WGM. Mereka mengaku resah dengan keberadaan branjang sebagai alat tangkap ikan. Branjang dinilai merusak habitat perikanan di WGM. 

“Kemarin kami menerima laporan soal keresahan warga soal penggunaan branjang di WGM. Mereka di antaranya kalangan nelayan, pemancing, dan pedagang ikan,” kata Titik saat ditemui Solopos.com di Kamis (15/9/2022).

Baca Juga: Nelayan dan Pemancing di WGM Wonogiri Minta Pengguna Branjang Ditindak Tegas

Atas kondisi itu, DPRD mendesak Pemkab Wonogiri lebih sering mengadakan razia penggunaan branjang. Informasi yang didapatkan DPRD Wonogiri, razia branjang hanya dilakukan Pemkab Wonogiri sebanyak dua kali dalam setahun. Padahal pengguna branjang di WGM kian marak.

Jika hal itu tidak segera ditindak maka habitat perikanan di WGM akan terancam rusak. Akibatnya, masyarakat yang memanfaatkan sektor perikanan di WGM semakin resah. 

“Razia atau operasi branjang sebanyak dua kali dalam setahun apalah artinya. Misal hari ini dioperasi, besok sudah jalan lagi. Enam bulan baru dioperasi lagi. Timbul kucing-kucingan. Operasi itu minimal empat kali dalam setahun, tiga bulan sekali,” ujar dia.

Kepala Bidang (Kabid) Kelautan dan Perikanan Dislapernak Wonogiri, Catur Wuryaningsih Margihastuti, mengatakan Dislapernak sering mengadakan razia bersama Satpol PP dan Polres Wonogiri beberapa tahun lalu. Dalam operasi itu, mereka menyita branjang di WGM. Jika menemukan pelaku pengguna branjang, tindakan yang diambil pemerintah berupa pembinaan.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Harga Ikan Di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Justru Turun

“Dislapernak Wonogiri tidak berwenang menangkap pelaku. Penindakan atau penangkapan itu bukan wewenangnya dinas. Sebenarnya kami juga tidak melakukan razia tapi memantau,” kata Catur saat dihubungi Solopos.com, Jumat (16/9/2022).

Saat ini Dislapernak tidak menggunakan cara razia dengan merusak atau menyita branjang. Cara tersebut dinilai belum optimal dalam memberantas penggunaan branjang. Kini, Dislapernak menggunakan cara-cara persuasif dengan memberikan pengertian tentang branjang kepada nelayan di WGM.

“Kami tidak bisa asal, tidak sembarangan dalam menghadapi itu. Kami tidak ingin ada konflik sosial di nelayan. Makanya kami mengubah cara dengan persuasif. Istilahnya ini masih tahap percobaan karena dengan cara razia seperti tahun-tahun terbukti belum optimal,” ujar dia.

Menurut Catur, pelarangan penggunaan bgranjang tersebut tidak hanya tugas dari Pemkab melainkan semua pihak termasuk nelayan di WGM. Pemkab tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari masyarakat. 

Baca Juga: Penggunaan Branjang Kian Menjamur, Nelayan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Resah

“Meski begitu, kami akan sering memantau kondisi di lapangan. Tapi ya itu, ini bukan hanya tugas pemerintah. Masyarakat juga harus andil,”ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya