SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Usaha pengguna genzet diimbau beralih ke listrik.

Solopos.com, SOLO—PLN Area Solo mendorong pelaku usaha pengguna genzet beralih ke energi listrik.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Saat ini, petugas PLN di sebelas rayon di wilayah kerja PLN Area Solo tengah terjun ke lapangan untuk mengajak pelaku usaha pengguna genzet beralih ke listrik PLN.

Manager Area PLN Solo, Mundhakir, menyampaikan kecenderungan pelaku usaha memakai genzet untuk operasional usaha menjadi isu menarik di PLN karena ternyata untuk saat ini masih ada yang merasa kesulitan mendapatkan pasokan listrik.

“Ya, jadi setelah kami tanya kenapa mereka pakai genzet alasannya karena sulit dapat listrik dari PLN. Jadi sekarang kami lakukan percepatan agar masyarakat yang pakai genzet beralih ke listrik. Nilai tambah bagi pelanggan dengan pakai listrik PLN adalah biaya produksi akan lebih murah,” kata Mundhakir, saat berbincang dengan wartawan, di salah satu rumah makan di Solo, Rabu (28/3/2018).

Sektor usaha yang paling banyak menggunakan genzet antara lain penggilingan pagi, pemecah batu, dan sumur sawah. Mundhakir pernah mendatangi penggilingan padi di Sragen yang memakai genzet untuk menggerakan usahanya. (baca juga: Garap Proyek PLTS Pertama di Indonesia di Solo, PLN Hati-Hati)

Penggilingan padi tersebut butuh biaya hingga Rp30 juta per bulan untuk operasional. Namun, setelah beralih menggunakan listrik, biaya produksi turun menjadi Rp12 juta per bulan.

Sama halnya dengan usaha pemecah batu yang sebulan butuh biaya Rp24 juta untuk mengoperasikan daya listrik 100 KWh, setelah berlangganan listrik dengan daya 82KWh, biaya produksinya hanya Rp14 juta per bulan.

“Pelaku usaha akan lebih mudah karena tidak perlu susah-susah cari solar, ada penghematan dari sisi energi, pemeliharaan mudah, tidak bising dan tidak menimbulkan limbah,” kata Mundhakir.

PLN pun siap memfasilitasi pelaku usaha yang ingin bergeser dari genzet ke listrik.

“Kami bisa meningkatkan penjualan sekaligus bisa membantu pelaku usaha mengurangi biaya operasional.”

Terkait upaya ini, masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan pasokan listrik. PLN mengklaim ketersediaan pasokan listrik melimpah. Posisi Selasa (27/3/2018) malam misalnya, PLN Wilayah Jateng DIY punya cadangan 586 MW, sedangkan Rabu siang punya cadangan 1.099 MW.

“Daya 586 MW itu mungkin masih cukup untuk 50 pabrik baru,” imbuhnya.

Untuk merealisasikan program ini, Mundhakir mendorong petugasnya di lapangan untuk jemput bola dan mengedukasi masyarakat.

“Mungkin beberapa UKM akan kesulitan karena tentu ada perubahan biaya investasi. Tapi ini harus kami edukasi, keuntungan dan solusinya, kami pun siap membantu untuk ketersediaan jaringannya,” katanya.

Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jateng, Tulus Budiyono, membenarkan untuk saat ini sebagian besar pelaku usaha penggilingan padi belum memakai listrik untuk operasional usahanya.

“Yang pakai genzet juga tidak banyak. Kebanyakan justru pakai solar disel, bisa pakai mesin Fuso, colt diesel, kalau nggak punya baru pakai genzet, dan semua bahan bakarnya solar. Saya sendiri pakai solar disel rekomendasi dinas pertanian agar bisa beli solar langsung ke SPBU,” kata pengusaha penggilingan padi di Boyolali ini.

Dia menyambut baik wacana PLN yang mengarahkan pelaku usaha beralih ke listrik meskipun konversi ini tidak mudah bagi yang sudah terlanjur memakai solar disel.

“Karena perlu biaya lagi. Asal difasilitasi saja kami sangat setuju karena kalau pakai listrik bisa lebih hemat. Saya setiap hari rata-rata butuh solar 60 liter hlo untuk operasional, bisa dihitung sendiri biayanya,” katanya.

Selain itu, dia juga berharap ada jaminan pasokan listrik yang aman.

“Takutnya nanti ganti listrik sering oglangan kan ya repot,” jelasnya.

 

Jumlah pelanggan listrik di Area Solo      : 1.324.060 pelanggan

Pelanggan rumah tangga     : 1.225.184 pelanggan (konsumsi energi tidak sampai 20%)



Pelanggan industri   : 1.563 pelanggan (konsumsi energi mencapai 46%)

Total daya pelanggan industri : 664 M

Total daya sektor bisnis   : 348 MW

Beban puncak malam : 3949 MW

Beban puncak siang : 3441 MW

Sumber : PLN Area Solo. (haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya