SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian, bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Ketua Komisi KPPU Syarkawi Rauf, dan Sekjen Kemendag Karyanto (kanan), menunjukkan karung berisi beras yang dipalsukan kandungan karbohidratnya dari berbagai merk saat penggerebekan gudang beras di PT Indo Beras Unggul, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Kamis (20/7/2017) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Risky Andrianto)

Komisi IV DPR akan memanggul Satgas Pangan terkait penggerebekan gudang produsen beras Maknyus dan Ayam Jago.

Solopos.com, JAKARTA — Komisi IV DPR segera memanggil Satgas Pangan terkait penggerebekan gudang PT Indo Beras Unggul (IBU)–produsen beras Maknyuss dan Ayam Jago–di Bekasi pekan lalu. Namun, sejumlah politikus membantah sikap tersebut karena kasus ini dikait-kaitkan dengan partai politik tertentu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian dikemukakan oleh anggota Komisi IV DPR asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Andy Akmal, Kamis (27/7/2017). Dia menambahkan bahwa DPR membutuhkan klarifikasi atas kesimpangsiuran berita dengan fakta lapangan. “Kami akan klarifikasi Satgas Pangan sebagai kepanjangan tagan pemerintah dalam stabilisasi harga-harga pangan,” ujar Andy.

Kesimpangsiuran itu, katanya, lebih dikarenakan gagal paham soal definisi subsidi beras serta jenis beras medium dan premium. Demikian juga dengan intepretasi peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 24 tahun 2017 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET).

Sedangkan Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi mengapresiasi gebrakan Satgas Pangan dengan tujuan menjaga stabilitas harga pangan. “Hanya saja, Satgas Pangan, perlu menghindari sebagai Moral Hazard dan kepentingan-kepentingan tertentu,” ujarnya.

Artinya, dia menjelaskan Satgas Pangan sebagai gabungan aparat kepolisian, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), serta Kementerian Pertanian dan Perdagangan, diharapkan memahami tugas pokok fungsinya. Dia berharap Satgas Pangan bukan menjadi alat kepentingan kelompok tertentu.

Menanggapi ekspose Satgas Pangan menggerebek PT IBU dikait-kaitkan satu partai politik sebagai muatan politik, Viva Yoga mengelak. “Saya hanya menyebut kekhawatiran adanya kepentingan tertentu,” ujar Viva. Baca juga: Bantah Tuduhan Soal Maknyuss, Anton Apriyantono Kritik HET Beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya