SOLOPOS.COM - Kapolsek Kota Klaten, AKP Warsono, mengecek rumah SLI di Gadung Melati RT 002/RW 010, Kajoran, Klaten Selatan, Rabu (26/10/2016). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Penggerebekan Klaten, warga Kajoran menggerebek rumah seorang pelatih aerobik di mana seorang perwira TNI kerap menginap.

Solopos.com, KLATEN — Puluhan warga menggerebek seorang perwira TNI berpangkat Letnan Satu (Lettu) di rumah pelatih senam aerobik, SLI, di Gadung Melati RT 002/RW 010, Kajoran, Klaten Selatan, Rabu (26/10/2016) pukul 04.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga resah dengan tabiat perwira berinisial SKO yang sering bermalam di rumah perempuan berumur 43 tahun, yang masih bersuami dengan dua anak itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, penggerebekan warga berawal saat Lettu SKO datang ke rumah SLI dengan mengendarai sepeda motor, Selasa (25/10/2016) pukul 22.00 WIB. SKO yang bertugas di Depo Pendidikan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Kodam IV/Diponegoro di Klaten itu  langsung masuk ke rumah SLI.

Saat SKO datang, SLI di rumah sendirian. Suami SLI sedang bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro. Sedangkan dua anak SLI juga tidak berada di rumah.

Tanpa sepengetahuan SKO, beberapa warga mengintai kedatangan perwira TNI AD yang berdomisili di Trucuk itu. Warga tak langsung mendobrak pintu rumah SLI.

Warga hanya menunggu di luar rumah hingga SKO keluar dari rumah SLI, Rabu pukul 04.00 WIB. Saat itu, warga hendak menanyai maksud kedatangan SKO ke rumah SLI. Namun, SKO berusaha melarikan diri.

Warga yang geram langsung meneriaki SKO sebagai maling. Spontan, teriakan warga ini mengundang warga lainnya untuk mengepung SKO. SKO ditangkap warga di dekat pagar jembatan berjarak kurang lebih 300 meter dari rumah SLI.

Selanjutnya, SKO disidang di rumah ketua RW 010, Topo Wiyadi alias Bondet. Selain dihadiri ketua RW, upaya warga memintai keterangan SKO dihadiri pula ketua RT 002, Mulyono, dan beberapa pamong desa.

“Tidak ada yang main hakim sendiri. Tidak ada pengeroyokan. Perwira TNI ini sebenarnya sudah diingatkan agar tak berkunjung ke rumah SLI saat jam malam di waktu sebelumnya. Perwira TNI ini sudah berulang kali datang ke rumah SLI saat malam hari. Melihat hal itu, warga menjadi resah. Setelah di bawa ke rumah saya, perwira TNI itu kami serahkan ke pimpinan Dodiklatpur,” kata Ketua RW 010 Kajoran, Topo Wiyadi, saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu.

Saat memintai keterangan, warga tak fokus pada aktivitas SKO selama bermalam di rumah SLI. Warga hanya ingin mengetahui maksud kedatangan SKO ke rumah SLI.

“Hal ini sudah kami laporkan ke pimpinan Dodiklatpur. Pantauan kami, kunjungan perwira TNI ke rumah warga SLI sudah lebih dari 10 kali. Dahulu pernah diingatkan, tapi tetap saja diulangi. Untuk SLI, kami belum memintai keterangan karena yang bersangkutan tidak di rumah. Kami mengimbau agar warga mana pun mematuhi jam malam di sini,” katanya.

Kapolsek Klaten Kota, AKP Warsono, mewakili Kapolres Klaten, AKBP M. Darwis, datang ke lokasi penggerebekan, Rabu pagi. Begitu mengetahui perwira TNI yang digerebek berasal dari Dodiklatpur Klaten, jajaran Polsek Klaten Kota langsung berkoordinasi dengan Dodiklatpur Klaten.

Sementara itu, pimpinan Dodiklatpur Klaten belum bisa dimintai konfirmasi. Saat didatangi kantornya, seorang petugas mengatakan pimpinan Dodiklatpur sedang berdinas ke luar daerah.

“Komandan dan wakil komandan tidak ada di kantor. Komandan baru mengurusi pendaftaran [calon tamtama] di Semarang sejak Selasa malam,” kata petugas yang berjaga di pos penjagaan Dodiklatpur Klaten, Sugiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya