SOLOPOS.COM - SOLO KERONCONG FESTIVAL--Penampilan penyanyi keroncong asal Italia Max Valerio berduet dengan maestro keroncong Waldjinah yang diiringi OK Bintang Nusantara, Solo, saat tampil dalam Solo Keroncong Festival yang digelar di pelataran Pasar Triwindu, Solo, Kamis (29/9) malam. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO KERONCONG FESTIVAL--Penampilan penyanyi keroncong asal Italia Max Valerio berduet dengan maestro keroncong Waldjinah yang diiringi OK Bintang Nusantara, Solo, saat tampil dalam Solo Keroncong Festival yang digelar di pelataran Pasar Triwindu, Solo, Kamis (29/9) malam. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Lagu karya penyanyi legendaris Chrisye, Semusim, mengalun manis di seluruh penjuru Koridor Ngarsapura, Kamis (29/9/2011) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tampil di panggung sederhana beratap langit, Si Walang Kekek, Waldjinah yang berduet bersama penyanyi Italia, Max Valerio, mampu menciptakan suasana syahdu di antara ribuan pengunjung Solo Keroncong Festival (SKF) 2011.

Waldjinah yang mengenakan kebaya warna biru, merebut hati para penggemar keroncong lewat suaranya yang merdu. Berpadu dengan warna seriosa khas Max Valerio, Semusim tak ubahnya mantra yang membikin bulu kuduk penonton berdiri.

Malam itu memang menjadi pestanya penggemar keroncong dari berbagai kota yang hadir di Kota Bengawan.

Betapa tidak, ribuan penonton yang berasal dari berbagai daerah disuguhi sederet performa keroncong yang mengilap.

Saking antusiasnya, 400 kursi yang disediakan panitia pun penuh sejak awal pentas. Alhasil, penikmat keroncong yang datang belakangan harus menikmati suguhan dengan lesehan di sekitar panggung. “Saya gembira sekali karena penontonnya membludak,” kata Waldjinah seusai pentas.

Dalam kesempatan itu, sejumlah pejabat juga tampak hadir. Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Soeparno, terlihat menikmati dari kursi tamu undangan, didampingi Walikota Solo, Joko Widodo.

Sebelum berkolaborasi dengan Waldjinah, Max Valerio membawakan lagu karya Ismail Marzuki, Indonesia Pusaka. “Very enjoyful, happy, senang sekali bisa berduet dengan ibu Waldjinah,” ucap Max di ujung lagu.

Selain Max, biduan keroncong asal Hongaria, Agnes Vervozo, juga menjadi magnet tersendiri saat membawakan tembang Putri Solo dan Pamitan karya Gesang.

Mengenakan kebaya warna hitam, perempuan yang fasih berbahasa Jawa ini menghipnotis pengunjung lewat suara merdunya.

Wilujeng dalu para pamiyarsa sedaya. Kula ndherek nyengkuyung Solo Keroncong Festival. Semoga keroncong saged langgeng lan ngrembaka,” ucapnya di sela-sela pementasan.

Sementara penampil asal Hong Kong, James Chu, sukses merebut hati pengunjung SKF 2011 lewat Sewu Kutha yang diaransemennya menjadi dwi bahasa, Jawa dan Mandarin yang dibumbui petikan gitar hawai.

Selain deretan penyanyi internasional, performa spesial juga disuguhkan Ensemble Keroncong Suara Banua. Selain membawakan lagu daerahnya sendiri, Paris Barantai, grup keroncong asal Banjarmasin ini menyuguhkan lagu pop Jawa bertajuk Bakul Jamu.

Mengadopsi musik panting yang dominan dengan permainan kendang, Suara Banua memberi warna tersendiri bagi gelaran SKF 2011.

Salah seorang pengunjung, Bambang Haryanto, 43, mengaku tak sabar menunggu penampilan idola keroncongnya, Waldjinah. Bagi lelaki asal Balapan, Banjarsari ini, musik keroncong sudah menjadi bagian hidupnya.

“Saya sudah seperti pencandu keroncong. Tiada hari tanpa menikmati lagu keroncong. Semoga acara seperti ini terus ada. Keroncong harus terus diuri-uri agar terus lestari,” pungkasnya.

(Chrisna Chanis Cara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya