SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Penggelapan Solo, polisi menangkap seorang karyawati toko elektronik karena diduga menggelapkan uang perusahaan.

Solopos.com, SOLO--Seorang karyawati perusahaan penyedia barang elektronik, CV Candi Mulya Elektronik Solo, Anastasya Galuh, 27, diduga menggelapkan uang senilai Rp18 juta. Uang yang seharusnya dibayarkan untuk melunasi kekurangan pajak, digunakan untuk kepentingan pribadi tanpa sepengetahuan pihak perusahaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Serengan Kompol Edi Wibowo, melalui Kanitreskrim, AKP Joko Lelono, mengatakan Anastasya ditangkap pada Rabu (12/8/2015). Dia ditangkap setelah pihak perusahaan melaporkannya ke Polsek Serengan.

“Kasus ini sebenarnya sudah terjadi pada 2014 lalu. Pihak perusahaan melaporkan kasus ini setelah Anastasya mengundurkan diri dari perusahaan. Akhirnya kami tindaklanjuti dan menangkap Anastasya,” kata dia kepada wartawan di Mapolsek Serengan, Kamis (20/8/2015).

Kasus ini terbongkar setelah manajemen perusahaan yang terletak di Jl. Yos Sudarso itu curiga ada kejanggalan dalam laporan keuangan 2013. Ketika diaudit bagian accounting perusahaan, ternyata ada uang senilai Rp18 juta tidak disetorkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama.

“Pelaku yang berposisi sebagai admin bagian audit pajak  menerima uang Rp18 juta dari perusahaan untuk keperluan revisi pajak perusahaan 2013. Namun, bukannya uang tersebut dibayarkan malah digunakan untuk kepentingan pribadi.”

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Anastasya mengaku terpaksa menggunakan uang tersebut karena terdesak kebutuhan. Wanita yang baru menikah pada Maret lalu saat ini ditahan di Rutan Kelas I Solo. Selain menangkap tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti kuitansi dan id card perusahaan tersangka.

“Ditahan Polsek Serengan cuma sehari, karena waktu itu sakit. Kami periksa ke RSUI Kustati, Solo. Di sana petugas rumah sakit bilang kalau Anastasya itu punya riwayat pernah dirawat di rumah sakit tersebut karena percobaan bunuh diri. Akhirnya demi keamanan, setelah keluar dari rumah sakit kami pindah ke Rutan [Kelas I Solo],” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya