SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan (JIBI/Solopos/Antara)

Harian Jogja.com, SLEMAN—Sedikitnya 19 titik penggal atau jalur memutar di Jalan Solo, Kalasan, Sleman, rawan kecelakaan lalu lintas.

Kanit Lalulintas Polsek Kalasan, AKP Sutarno, menjelaskan keberadaan penggalan pada dua ruas jalur di jalan protokol Jogja-Solo memang efektif untuk mengurangi kemacetan. Meski demikian seringkali penggalan itu menimbulkan kecelakaan . Pada Jumat (4/10/2013) misalnya, terjadi kecelakaan yang menimbulkan satu korban tewas di penggal Cupuwatu, Kalasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau tidak diberi penggal, pengguna jalan tidak bisa menyeberang atau berputar balik arah,” ungkapnya saat ditemui di Mapolsek Kalasan, Senin (7/10/2013).

Kerawanan terjadi terutama pagi hari, mulai pukul 06.30 WIB hingga 08.00 WIB saat masyarakat mulai beraktivitas. Tiap pagi, pihaknya menerjunkan 15 personel untuk mengamankan titik rawan.

Ia menambahkan di Kalasan setiap bulan di jalur protokol itu terjadi lakalantas antara lima hingga 10 kali. Untuk kategori kecamatan hal itu termasuk tinggi. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada aparat tiap kali terjadi kecelakaan.

Selain persoalan lakalantas, kata dia, di sejumlah ruas jalan Kalasan juga masih banyak yang tidak terpasang rambu-rambu. Selain itu penerangan perlu ditambah agar pengendara tidak terganggu saat malam hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya