SOLOPOS.COM - Dua anak mencari ikan gabus di area rawa Jombor, Rabu (6/7/2011). Area rawa itu masih banyak enceng gondok karena terlambatanya pengerukan. (Muhammad Khamdi)

Dua anak mencari ikan gabus di area rawa Jombor, Rabu (6/7/2011). Area rawa itu masih banyak enceng gondok karena terlambatanya pengerukan. (Muhammad Khamdi)

Klaten (Solopos.com)--Proses pengerukan dasar rawa di kawasan wisata Jombor, Desa Krakitan Kecamatan Bayat mengalami keterlambatan sejak satu bulan terakhir. Akibatnya, ratusan petani di area wisata rawa Jombor mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten Sunudi menyatakan sebanyak 666 petani yang tergabung dalam  12 Lembaga Keswadayaan Mikro (LKM) mengalami kerugian  puluhan juta rupiah. Hal itu disebabkan bertambahnya populasi enceng gondok. Dengan adanya enceng gondok di area rawa, papar Sunudi, menyebabkan keasaman air meningkat sehingga kandungan karbon dioksida (CO2) juga tinggi.

“Ikan yang tumbuh di kawasan area jombor semakin kerdil perkembangannya jika terus berada dalam air kondisi jenuh,” papar Sunudi, saat ditemui wartawan, Rabu (6/7/2011).

Lebih lanjut Sunudi menceritakan proyek pengerukan sudah mendapat anggaran dana dari Kementerian Pekerjaan Umum pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) sebesar Rp 12 Miliar. Adapun proyek pengerukan, terangnya, telah dimenangkan oleh PT Abdi Mulyo.

Tanggung jawab PT Abdi Mulya , kata Sunudi, yakni pengerukan beberapa titik dasar rawa sebagai proses pemuliaan kualitas dasar sungai, serta membangun talut sepanjang 1,5 kilometer di sebelah barat rawa Jombor. “Dalam realisasinya, penggunaan dana hanya sebesar Rp 8,1 Miliar, sedangkan sisa dana akan dikembalikan pada Kementerian Pekerjaan Umum,”terangnya.

Menurut petani setempat, Harjo, 34, proses pengerukan dilaksanakan pada pertengahan Juni 2011. Namun sampai saat sekarang, kata Harjo, belum ada kegiatan pengerukan. “Yang saya dengar ada tujuh beck hoe yang didatangkan ke area rawa Jombor, tapi yang ada hanya satu beck hoe yang dibiarkan di ujung barat rawa,” ungkapnya.

Dalam proyek pengerukan, tambah Harjo, dari PT Abdi Mulyo berjanji akan melibatkan warga sekitar sampai pengerjaan selesai pada bulan November 2011 mendatang.

(m98)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya