SOLOPOS.COM - ilustrasi.dok

ilustrasi.dok

SLEMAN-Kepolisian Daerah (Polda) DIY tetap memback-up Polres Sleman terkait dengan penanganan kasus penganiayaan dua anggota TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 403/Wirasada Pratista Yogyakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolda DIY, Brigjen Pol Haka Astana mengatakan meski ditangani Polres Sleman namun pihaknya masih ikut memback-up. Pihaknya akan bertindak profesional dengan menindaktegas pelaku tanpa rasa takut.

“Ndak [tidak], saya tidak ada rasa takut [untuk menangani] demi penegakan hukum yang profesional. Karena saya di sini dimintai bantuan rekan-rekan. Kalau saya takut bagaimana nanti dengan saudara,” tegas Kapolda, Senin (6/5/2013).

Meski demikian, Kapolda menilai wajar adanya pertengkaran antar manusia. Hanya saja ia menyayangkan penggunaan senjata tajam yang mengakibatkan korban. Apalagi penganiayaan terjadi karena efek dari minuman keras. Karena itu pihaknya bertekad untuk mengurangi peredaran miras di seluruh wilayah DIY.

“Hak wajar manusia bertengkar. Tetapi yang disayangkan ini penggunaan sajam, saya tetap gunakan penegakan hukum secara profesional. Tetapi perhatikan faktor media sosial, jangan sampai ada yang tidak pas dalam menyampaikann” ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua anggota TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) 403 Wirasada Pratista dikeroyok sekelompok pemuda. Keduanya terluka karena sabetan pisau.

“Terluka karena sabetan pisau, pukulan kayu dan batu,” kata Direskrim Polda DIY Kombes Kris Erlangga di Mapolda, Ringroad Utara, Sleman.

Pengeroyokan terjadi di minimarket Fulltim Jalan  Seturan, Minggu (5/5) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban Praka Baltasar Lermatan dan Praka Silvester Tawurutubun yang mengenakan pakaian biasa, bukan pakaian dinas di minimarket tersebut.

Pada saat bersamaan ada empat pemuda yang juga berbelanja. Namun saat membayar di kasir, uang yang mereka bawa tidak cukup. Kasir meminta mereka melunasinya, namun tidak mau. Mereka malah mengancam bila kasir melaporkan ke polisi. Mereka tetap tidak mau membayarnya sehingga cekcok mulut pun terjadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya