SOLOPOS.COM - Para pekerja proyek pembangunan jalan lintas bawah tanah (underpass) Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, menghentikan pekerjaan mereka saat ada kereta yang lewat, Rabu (10/10/2012). Pengerjaan proyek ini dinilai amburadul dan lamban sehingga dikhawatirkan tidak bisa sesuai dengan tenggat. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Para pekerja proyek pembangunan jalan lintas bawah tanah (underpass) Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, menghentikan pekerjaan mereka saat ada kereta yang lewat, Rabu (10/10/2012). Pengerjaan proyek ini dinilai amburadul dan lamban sehingga dikhawatirkan tidak bisa sesuai dengan tenggat. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

SUKOHARJO – Komisi III DPRD Sukoharjo menilai pembangunan jalan lintas bawah tanah atau underpass di perlintasan KA Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, amburadul lantaran banyak pekerjaan yang masih terbengkalai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu terungkap setelah para anggota Komisi III melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi pembangunan. Salah satu anggota Komisi III DPRD Sukoharjo, Parwanto, yang juga warga Kecamatan Kartasura, mengatakan sidak tersebut dilakukan lantaran pihaknya menerima aduan dan keluhan dari masyarakat yang mengatakan bahwa pengerjaan underpass sangat lamban. “Kami menerima aduan bahwa yang mengerjakan di proyek itu hanya 7-9 orang pekerja. Padahal tenggat waktu pengerjaan hanya beberapa bulan lagi,” ujar Parwanto, Rabu (10/10/2012). Ia juga mendesak kepada pelaksana proyek untuk melakukan progress pengerjaan proyek setiap hari. Pihaknya pun meragukan pelaksana proyek bisa merampungkan proyek itu pada akhir Desember 2012.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut pelaksana proyek, saat ini pengerjaan baru selesai 20 persen. Sementara waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek itu kurang dari tiga bulan. Parwanto pun mendesak agar pelaksana bisa mengerjakan proyek itu dalam waktu tiga bulan yang masih tersisa itu. “Kontraktor harus serius, jangan bikin khawatir warga dan jangan main-main karena proyek ini berada di jalan utama,” ungkapnya.

Parwanto juga mempertanyakan jalur alternatif untuk para pengendara yang mau melintas di jalur tersebut, juga harus diperhatikan, sebab jalan alternatif itu sudah rusak. Terlebih lagi saat ini tengah memasuki musim hujan.

Salah satu pelaksana proyek underpass Makamhaji, Ghafur, mengatakan saat ini pihaknya masih sibuk membuat jembatan di bawah rel kereta api dan mempersiapkan pembuatan box fuller. “Kami menargetkan pemasangan box fuller ini selesai 26 Oktober mendatang. Kami usahakan akhir Desember bisa selesai,” ujarnya. Namun sebelumnya, sambung Ghafur, pihaknya harus melakukan pengerukan tanah untuk jembatan. Pihaknya mempekerjakan pekerja sejak pukul 07.00 WIB-21.00 WIB.

Salah satu warga yang tempat usahanya berdekatan dengan proyek underpass, Wawan, mengatakan karena ada pembangunan proyek, maka untuk sementara usaha bengkelnya tutup. Namun ketika melihat pengerjaan proyek yang lambat, ia menilai underpass akan selesai melebihi waktu yang ditargetkan. “Kalau sudah begitu, lalu kapan kami bisa buka usaha kami?” keluhnya. Ia mengusulkan agar ditambah pekerja untuk menyelesaikan proyek tersebut. Wawan khawatir bila penyelesaian itu lebih lama, maka usahanya lama-lama bisa bangkrut.

Sementara itu, konsultan proyek pembangunan underpass, Sumitro, mengatakan selama ini pihaknya terhambat kereta api yang selalu melintas di jalur tersebut. Para pekerja harus menyingkir dari rel saat kereta api melintas. “Sehari bisa 50 kali lebih kereta api melintas, jadi secara tidak langsung pekerjaan berhenti, menyesuaikan jadwal kereta api yang lewat,” paparnya.

Sumitro sudah menghitung bila ada keterlambatan, maka katerlambatan itu sekitar dua pekan dari waktu yang telah ditentukan. Soal penambahan pekerja, ia sudah memperhitungkan bahwa tidak perlu ada penambahan pekerja karena semua orang sudah memiliki tugas masing-masing. Sedangkan jalan alternatif untuk para pengendara yang melintas, ia mengaku kesulitan memperbaiki karena sejak pagi hingga malam, jalur tersebut masih dilewati para pengendara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya