Solopos.com, SUKOHARJO–Penutupan saluran irigasi Dam Colo mulai Rabu (9/10/2013) dimanfaatkan puluhan orang untuk meraup keuntungan pribadi. Informasi yang dihimpun
Tujuan mereka mencari ikan saat debit air saluran turun dan mengering. Salah seorang warga Jatimalang, Desa Joho, Mojolaban, Suhatmi, 50, mengaku melihat empat orang tidur di dekat pintu air saluran irigasi Colo timur tepatnya di Dukuh Jatimalang, Rabu dini hari.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Saya bersama suami sedang pulang dari sawah pada Rabu sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu ada empat orang yang saya tidak kenal, kemungkinan dari luar Jatimalang, sedang tidur di dekat pintu air. Menjelang pengeringan saluran banyak orang datang,” ungkapnya.
Penuturan senada disampaikan Kuwat, warga Jatirejo, Joho, saat ditemui
“Malahan banyak warga dari luar yang datang. Sejak tadi malam [Selasa malam] sudah ada beberapa orang yang datang memantau debit air saluran. Mereka membawa peralatan seperti pancingan, jala, jala net dan setruman. Rutin seperti itu saban tahun,” urainya.
Namun berdasarkan pengamatan Espos hingga Rabu siang debit air saluran irigasi Colo timur masih tinggi. Penyebabnya pintu-pintu air di wilayah ini ditutup oleh petani pemakai air. “Karena banyak petani yang masih butuh air, maka pintu-pintu saluran ditutup,”imbuh Kuwat.
Penutupan pintu-pintu air bertujuan untuk mengerem laju penyusutan air saluran Colo timur. Sementara salah seorang pencari ikan, Joko, 37, mengaku belum mendapatkan banyak tangkapan pada Rabu pagi. Menggunakan alat setrum ikan milik adiknya, warga Mojosari, Bekonang itu hanya mendapatkan sekitar tiga kilogram ikan dan udang.
Penyebabnya menurut Joko, debit air saluran yang masih relatif besar. Terpisah, Kasubag Tatu Usaha (TU) Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Sukoco, menyatakan penutupan Dam Colo sudah dilakukan pada Rabu dini hari sekitar pukul 00.00 WIB. “Penutupan pintu barat dan timur sudah kami lakukan, sesuai jadwal,” terang dia.