Solopos.com, SOLO—Keberadaan pengemis Solo masih saja ada. Sindikat pengemis Solo beroperasi di Car Free Day (CFD) Solo.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo siap membongkar sindikat pengemis yang selama ini meresahkan warga Kota Bengawan.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Hal itu menyusul terjaringnya 25 pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT) dalam operasi gabungan di car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Minggu (19/1/2014).
Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP, Bambang M.B.S., saat ditemui Espos di sela penertiban, mengatakan razia tersebut merupakan yang kali pertama digelar di tahun 2014.
Pihaknya berharap hasil penertiban itu dapat menjadi pintu masuk dalam menelusuri sindikat pengemis di Solo. “Perlu diketahui apakah mereka bergerak sendiri atau justru dikoordinasi pihak tertentu,” ujarnya.
Di beberapa penertiban terakhir, pihaknya mengindikasi adanya sindikat pengemis yang terorganisir di Kota Bengawan. Para pengemis itu biasanya bergerombol di kawasan pertokoan hingga perempatan jalan.
Informasi yang diterima Solopos.com, sindikat ini pun mulai bergerilya di area CFD dan Sunday Market Manahan. Bambang mengatakan dugaan adanya sindikat pengemis diperkuat dengan temuan di CFD.