SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengemis (Dok/JIBI/Solopos)

Pengemis Solo pada bulan Puasa saat ini semakin banyak.

Solopos.com, SOLO – Pengemis musiman selama Ramadan marak dijumpai di sejumlah masjid dan perkampungan di wilayah Solo. Pemkot Solo diminta bertindak tegas menertibkan pengemis karena dinilai mengganggu warga.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pantauan solopos.com, pengemis mulai berdatangan secara berkelompok menuju ke masjid besar di wilayah Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon dan Joyotakan, Serengan, saat umat Islam sedang menjalankan salat Jumat.

Setelah salat Jumat selesai, pengemis yang jumlahnya puluhan langsung berdiri di pintu masuk masjid dan meminta-minta kepada para jamaah salat Jumat. Tidak adanya petugas membuat pengemis bebas leluasa meminta-minta.

Selain beroperasi di masjid, pengemis juga meminta-minta kepada pemilik toko di sepanjang Jl. Slamet Riyadi. Padahal kawasan itu masuk wilayah larangan pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) di Solo.

Salah seorang warga Semanggi, Pasar Kliwon, Sukiman, mengaku tergganggu dengan banyaknya pengemis di Masjid Jami’ Assegaf. Pengemis di masjid hampir setiap hari ada tetapi khusus pada saat salat Jumat jumlahnya bertambah banyak.

“Kami tidak tahu dari mana asal pengemis ini berasal. Setiap bulan Ramadan jumlah pengemis di masjid Jami’ Assegaf bertambah banyak dibandingkan bulan biasa,” ujar Sukiman saat ditemui solopos.com di masjid, Jumat (10/6/2016).

Keberadaan pengemis, lanjut dia, sudah sangat mengganggu warga dan jamaah masjid. Ia mengaku pernah dibuntuti dua orang pengemis sambil berjalan. Mereka tidak mau pergi jika tidak diberikan uang.

“Kami meminta Satpol PP menertibkan pengemis di masjid wilayah Pasar Kliwon. Kalau pengemis tidak ditertibkan jumlahnya akan terus bertambah banyak,” kata dia.

Senada diungkapkan warga lainnya, Suyono. Menurut dia, setiap hari Jumat pasti ada pengemis yang meminta-minta di Masjid Anni’Mah, Joyontakan, Serengan. Sebagian besar pengemis datangan dari wilayah Sukoharjo.
“Kami tidak bisa melarang pengemis meminta-minta di masjid. Banyaknya pengemis pernah dikeluhkan warga dan jamaah,” kata Suyono.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Solo Sutarjo, mengatakan upaya menertibkan pengemis sudah pernah dilakukan sebelum puasa. Dalam waktu dekat akan kembali menggelar razia PGOT di Solo selama Ramadan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya