SOLOPOS.COM - Petugas membawa pengemis yang dirazia menggunakan mobil patroli Satpol PP di kawasan Car Free Day Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (26/1/2014). Hal tersebut dilakukan untuk menertibkan pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di Car Free Day (CFD). (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Razia pengemis gelandangan dan orang telantar (PGOT) kembali digelar Satpol PP Solo, di car free day (CFD) Slamet Riyadi Solo, Minggu (26/1/2014). Di antara pengemis Solo itu mereka ada yang memiliki handphone (HP) keluaran terbaru bahkan mengaku menguliahkan anaknya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Meski berbaju rombeng, mereka ada yang memiliki handphone terbaru hingga rumah layak di daerah asal. Seorang pengemis bahkan mengaku memiliki anak yang berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

“Saya ke sini mau nyari istri saya, kebetulan uang habis jadi ngemis. Kalau di rumah saya tani, anak saya di UGM,” ucap Marsono, pengemis asal Jogja. Temuan tersebut pun diakui Heriyanto. “Di daerah asal, para pengemis ini punya rumah gedongan,” pungkasnya.

Kabid Ketenteraman dan Ketertiban Satpol PP Solo, Seksio Heriyanto, mengatakan dalam penertiban hari ini, pihaknya melakukan pantauan berlapis untuk mendeteksi keberadaan pengemis.

Pasalnya, saat ini pengemis mulai lihai mengelabui petugas dengan menyamar sebagai pemulung. Modus lain, pengemis membawa alat musik agar disebut sebagai pengamen.

“Tadi ada dua pengamen yang kami tangkap karena perilakunya seperti pengemis. Dia memang nggitar, tapi memintanya maksa. Terus apa bedanya dengan ngemis?”

Lebih jauh, pihaknya menyayangkan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Solo yang akan menyetop razia PGOT lantaran masih menunggu kejelasan pembiayaan orang gila telantar.

Menurutnya, hal itu justru kontraproduktif dengan semangat pemberantasan penyakit masyarakat di Solo.

“Dalam dua razia terakhir memang belum ada PGOT yang perlu dirujuk. Namun dalam kondisi insidental, harusnya mereka tetap diterima.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya