SOLOPOS.COM - Area Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan sekitarnya yang akan dikembangkan mulai tahun ini. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Desa Sendang, Wonogiri, menilai pengembangan Wisata Waduk Gajah Mungkur atau WGM yang sampai kawasan Sendang sejalan dengan program desa.

Sejak awal Pemerintah Desa ingin mengembangkan wisata di desa. Pengembangan wisata dalam skala besar di Sendang diyakini akan meningkatkan meningkatkan kunjungan di objek wisata desa sekaligus meningkatkan ekonomi warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Desa Sendang, Sukamto, saat ditemui di kantornya, Selasa (20/4/2021), mengaku turut diajak berkoordinasi oleh pihak terkait mengenai rencana pengembangan Wisata WGM Wonogiri, pada 2020 lalu. Setidaknya ada tiga lokasi di Sendang yang diproyeksikan dikembangkan, yakni Wisata Watu Cenik, Puncak Joglo, dan tiga Bukit Susu.

Baca Juga: Tragedi India, Anomali Penurunan Covid-19 Indonesia

Sukamto menyambut baik rencana tersebut. Menurut dia hal ini sejalan dengan programnya yang sejak awal ingin mengembangkan wisata desa. Program ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah atau RPJM Desa Sendang. Salah satu bentuk kegiatan yang ingin direalisasikan, yakni mengintegrasikan wisata desa dengan Wisata WGM.

Langkah awal sudah dilakukan. Status jalan desa yang menghubungkan objek wisata dialihkan menjadi jalan kabupaten. Dengan begitu Pemkab bisa membangun jalan untuk mendukung sektor pariwisata. Gayung pun bersambut. Justru pemerintah pusat yang akan mengembangkan wisata di Sendang. “Tentu kami sangat mendukung,” ucap dia.

Dia menilai pengembangan wisata di Sendang dinilainya cocok dengan karakteristik wilayah dan masyarakat. Sektor pariwisata tidak menutup kemungkinan bakal menjadi andalan warga. Sebab, lahan pertanian di Sendang saat ini sudah semakin susah dikerjakan lantaran kontur wilayah yang berbukit-bukit. Lahan pertanian juga semakin sempit karena beberapa faktor. Kondisi tersebut lebih cocok untuk pengembangan wisata.

Wisata Bukit Joglo

Terlebih, sejak lama puncak Bukit Joglo dijadikan tempat lepas landas paralayang dan gantole. Bahkan, kegiatan paralayang/gantole berskala internasional cukup sering digelar. Oleh karena itu, Pemerintah Desa sejak beberapa tahun lalu menjadikannya tempat wisata yang diberi nama Puncak Joglo.

Puncak Bukit Cenik juga turut dijadikan objek wisata yang diberi nama Watu Cenik. Seiring berjalannya waktu kawasan hutan di Sendang juga dijadikan lintasan downhill.

“Jika nanti pengembangan wisata yang sampai ke Sendang ini sudah jadi, warga akan kami ajak menerapkan Sapta Pesona. Dengan begitu insyaallah pada 2023 nanti warga sudah punya "pohon uang",” kata Sukamto.

Berdasar masterplan pengembangan Wisata WGM yang Solopos.com peroleh, Bukit Joglo, Bukit Cenik, dan tiga Bukit Susu akan dibangun berbagai wahana baru. Contohnya, Bukit Joglo direncanakan akan dibangun spot selfie, lokasi mancakrida atau outbound, restoran, vila, homestay, hostel, garpu pandang, elevated promenade, elevated deck, kebun tematik, pedestrian, dan sebagainya.

Baca Juga: Astronaut Bisa Jadi Kanibal di Antariksa karena Faktor Jarak Tempuh

Wahana ditentukan berdasar minat wisatawan. Hanya wahana yang diminati masyarakat yang bakal dibangun. Sebagai informasi, kawasan Bukit Joglo tercatat seluas 59,5 hektare atau ha, Bukit Cenik seluas 3,1 ha, dan tiga Bukit Susu seluas 41,8 ha. Tiga lokasi itu dihubungkan jalan.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan atau Bappeda Litbang Wonogiri, Heru Utomo, mengatakan jalan penghubung tiga bukit di Sendang akan diperlebar. Di kawasan desa akan dibangun penginapan karena topografinya yang terdiri atas bukit-bukit mendukung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya