SOLOPOS.COM - Dua orang anggota pimpinan dan anggota Komisi II berdialog dengan pihak manajemen STP dan pelaksana proyek saat sidak di lokasi pengembangan Sciece Center di STP Jebres, Solo, Rabu (23/7/2014). (JIBI/Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SOLO–Bengkel pembuatan mobil Esemka di Solo Techno Park (STP) disulap menjadi Science Center dengan alokasi anggaran Rp859 juta pada tahun ini. Pekerjaan pembangunan Science Center itu dilakukan oleh CV Dana Sari Solo dengan jangka waktu empat bulan, terhitung Juni-September.

Untuk mengetahui progres pekerjaan itu, Komisi II DPRD Solo menggelar inspeksi mendadak (sidak) di lokasi yang terletak di wilayah Kecamatan Jebres, Rabu (23/7/2014). Dalam tinjauan ke lokasi itu, Komisi II menggandeng Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) dan Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bapperda) serta pihak pelaksana proyek dari CV Dana Sari Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedatangan mereka disambut baik Direktur Pelayanan dan Pengembangan STP Gampang Sarwono. Mereka melihat langsung kondisi ruang lantai I yang pernah menjadi bengkel pembuatan mobil Esemka itu sudah bersih. Hanya beberapa peralatan dan material para tukang untuk pembuatan Science Center.

PPTK proyek dari Bappeda Solo, Zubaidi H.S., saat ditemui solopos.com di sela-sela sidak itu, mengatakan Science Center itu merupakan sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) seperti Taman Pintar di Yogyakarta. Menurut dia, pemkot sudah menggagas embrio Science Center itu sejak dua bulan yang lalu di STP.

“Nanti akan ada bantuan beberapa alat peraga iptek dari Kementerian Riset dan Teknologi [Kemenristek]. Pemkot Solo hanya menyediakan tempatnya. Ya, tempat bekas bengkel pembuatan mobil Esemka ini yang digunakan untuk Science Center. Dulu, banyak besi-besi di ruang ini, sekarang besi-besi itu sudah dipindahkan dan akan difungsikan untuk ruang display iptek,” jelas Zubaidi yang diamini PPKom proyek dari Bappeda pula, Suratna.

Menurut Zubaidi, ada banyak alat peraga iptek yang akan dipajang di tempat ini dengan tujuan sebagai sarana pendidikan iptek dari anak-anak sampai orang dewasa. Dia berharap Science Center itu bisa menjadi objek wisata iptek di Solo. “Ke depan, pemkot akan membuat gedung baru khusus untuk Science Center. Jadi, pengembangannya dilakukan secara bertahap,” imbuhnya.

Pada tahap pertama, APBD-Perubahan 2014 mengalokasikan anggaran Rp859 juta untuk pengembangan Science Center di SPT. Anggota Komisi II DPRD Solo, Herlan Purwanto, mengungkapkan dengan perubahan fungsi dari bengkel pembuatan mobil Esemka menjadi Science Center itu menunjukkan proyek mobil Esemka dulu gagal. Dia menilai proyek itu hanya pemborosan anggaran. “Buktinya, bengkel itu ternyata tidak difungsikan, malah dibongkar untuk pengembangan teaching factory,” jelalsnya.

Ketua Komisi II DPRD Solo, Djaswadi, menyoroti persoalan teknis dalam proyek Science Center itu. Dia menyayangkan pelaksanaan perhitungan order (MC-0) selama lebih dari dua bulan belum selesai. Molornya kegiatan itu, terang dia, berdampak pada belum cairnya uang muka senilai 30% dari total proyek untuk pelaksana tidak bisa dicairkan.

“Padahal material yang digunakan dari pabrik semua. Kontraktor itu harus beli dulu, tetapi uang muka belum dikasih. Persoalan ini kan bisa menghambat pekerjaan. Mestinya pada awal pekerjaan MC-0 itu sudah selesai,” tuturnya.

Sementara itu, Gampang Sarwono membantah bila pengembangan Science Center itu menjadi indikasi gagalnya pengembangan bengkel pembuatan mobil Esemka. Menurut dia, harus dibedakan antara produksi massal dengan produksi satu unit sampai jadi. Dia berpendapat untuk produksi massal dibutukan dukungan dari pemerintah pusat berupa kebijakan industri mobil skala nasional.

“Di Astra, untuk produksi velg saja membutuhkan lahan 20 hektare. Kalau di STP ini hanya cukup untuk menampung 10 mobil sudah penuh. Jadi, ke depan bila ada kebijakan industri mobil nasional, SPT bisa sebagai pusat studi prototipe dulu. Kalau produksi mobil itu membutuhkan keterlibatkan banyak industri,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya