SOLOPOS.COM - Foto udara kompleks salah satu hotel di Kuta Beach Park the Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (14/9/2021). Di kawasan lingkar sirkuit Mandalika terdapat sejumlah penginapan berbagai tipe mulai dari tipe penginapan yang murah berjenis homestay dengan tarif berkisar mulai Rp55 ribu hingga Rp700 ribuan per malam dan tipe penginapan yang premium seperti hotel-hotel berbintang dengan kisaran tarif lebih mahal mulai dari Rp800 ribuan hingga Rp3 jutaan per malamnya. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.

Solopos.com, LOMBOK TENGAH —   Pekerja lokal harus mempersiapkan diri mengisi peluang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah terlebih menjelang dekatnya pelaksanaan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika pada 19-21 November 2021.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi saat membuka Pelatihan Peningkatan Produktivitas Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Angkatan VIII tahun 2021 di Aula Kantor Disnakertrans Kabupaten Lombok Tengah, Senin (4/10/2021) seperti dilansir Antaranews. 

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Ia menjelaskan, NTB saat ini menjadi salah satu pusat perhatian dunia yang diawali dengan pergelaran event WSBK di Mandalika pada 19-21 November 2021. Diperkirakan, untuk kru saja dibutuhkan sekitar 1.000 kamar yang akan menginap di sekitar wilayah Mandalika, sedangkan di luar kru seperti promotor, supporter, dan penonton akan menginap di hotel-hotel yang tersebar di seluruh NTB.

Baca Juga: WSBK dan MotoGP Mandalika Diharap Beri Dampak Positif bagi UKM

Untuk itu momen ini harus disambut oleh para pekerja dan pelaku usaha dengan menyiapkan diri sebaik mungkin sehingga bisa mengisi berbagai peluang emas yang terbuka di Mandalika. Mulai dari kesempatan kerja hingga penyediaan berbagai produk lokal yang berkualitas dan memiliki standar mutu skala internasional.

“Untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas, maka para pekerja dan pelaku usaha harus terus meng upgrade skill dan manajemen usahanya agar mampu menjadi aktor terdepan mengisi peluang pasar yang tersedia,” ujarnya.

Menurut Gde, daya saing usaha lokal pada dasarnya sangat ditentukan oleh kualitas pekerjanya. Bukan saja harus memiliki skill dan menguasai teknologi untuk membuat produk yang berkualitas dan inovatif, sehingga produk tersebut mampu menguasai pasar lokal dan nasional bahkan ekspor. Tetapi juga harus menguasai management usaha, branding dan marketing, sehingga pekerja dan pengusaha memiliki mindset yang sama untuk kemajuan usaha.

Baca Juga:  JNE Bersama Smesco dan YukBisnis Hadirkan Logistik Murah bagi UKM

Sebaliknya, kepada para pengusaha, mantan Irbansus pada Inspektorat NTB meminta agar menempatkan pekerjanya sebagai mitra dan memberdayakan mereka dengan baik, sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas.

“Tulang punggung perekonomiam kita sekarang adalah UMKM. Jadi, kita harus mempersiapkan produk-produk lokal agar memiliki kualitas ekspor yang dapat menarik perhatian wisatawan membeli produk lokal NTB,” kata Gde.

Gede berpesan kepada pelaku usaha UMKM agar ikut berpartisipasi dalam ajang bergengsi di KEK Mandalika.

“Produk UMKM yang dimiliki oleh NTB harus bisa mencukupi kebutuhan dalam ajang internasional tersebut, jangan sampai produk dari daerah lain yang mengisi dan kita menjadi penonton di negeri sendiri,” ucapnya.

Baca Juga: Pelonggaran PPKM, Okupansi Hotel di Sleman Capai 95%

Program Pendampingan

Mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB ini, memaparkan ada empat hal yang harus dikuasai pekerja agar usaha ekonomi produktif bisa berkembang, bertahan dan mendapatkan keuntungan.

Pertama, harus memiliki skill atau keterampilan dalam mengolah usaha. Kedua, manajemen usaha. Ketiga, packaging yaitu bagaimana produk itu disajikan dengan baik. Keempat, marketing, yakni bagaimana produk tersebut akan dipasarkan.

Gde juga menjelaskan, di tahun ini pihaknya juga melakukan program pendampingan dalam bentuk Pelatihan Peningkatan Produktivitas di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 2 paket. Di mana setiap paket pelatihan diikuti oleh 25 peserta dari 10 UMKM.

Baca Juga: Masyarakat Lebih Pilih Pinjam Duit di Fintech, Ini Alasannya

Sementara itu, Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Lombok Tengah R Mulyantoro Barsap, berpesan kepada seluruh peserta pelatihan untuk menyerap dan menerapkan ilmu manajemen usaha yang diberikan oleh instruktur.

“Apalagi dengan adanya event internasional yang akan hadir di daerah kita, maka dibutuhkan tenaga kerja terampil dalam bidangnya,” ujarnya.

Mulyantoro mengatakan dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan/skill dan semangat berusaha tidak hanya bagi pekerja maupun pengelola usaha.

“Saya berharapa kegiatan pelatihan ini menjadi program rutin yang dilaksanakan setiap tahun, sehingga semakin banyak UKM yang dapat tambahan ilmu dan nantinya bisa meningkatkan hasil produksi yang berefek pada penyerapan jumlah tenaga kerja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya