SOLOPOS.COM - Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang, salah satu pelabuhan utama di Indonesia. Industri logistik di Indonesia diyakini masih terus tumbuh dengan baik, namun membutuhkan dukungan penyediaan infrastruktur penunjang yang memadai. (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Pengembangan SDM maritim dinilai masih perlu ditingkatkan lagi.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia (FSPMI) menyatakan Pemerintah harus memperhatikan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor maritim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebetulnya ironi, kita ini bangsa pelaut tetapi kalau lihat kemiskinan justru terjadi pada orang-orang yang berada di pesisir, termasuk orang-orang yang kerja di laut,” kata Ketua Umum FSPMI Moh Jumhur Hidayat di sela pelantikan Pimpinan Cabang FSPMI Pelabuhan Tanjung Emas Semarang di Hotel Gracia Semarang, Kamis (8/10/2015).

Menurut dia, hingga saat ini banyak buruh di pelabuhan termasuk tenaga operasional yang menjalankan mesin-mesin di pelabuhan masih hidup pas-pasan.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan nilai transaksi yang masuk maupun keluar melalui pelabuhan. Menurutnya, nilai transaksi bongkar muat melalui pelabuhan di seluruh Indonesia mencapai Rp5.000 triliun/tahun.

“Tidak masuk akal ketika orang yang bekerja di gerbang bongkar muat itu justru hidupnya pas-pasan,” katanya.

Pihaknya berharap, ide Pemerintah untuk membangun poros maritim Indonesia bukan hanya membangun infrastruktur yang sifatnya fisik tetapi juga membangun SDM.

“Artinya orang-orang yang berada di pesisir atau pelabuhan, ini yang menjadi salah satu tugas kita. Kami mendesak Pemerintah untuk memperhatikan itu, SDM maritim masih jauh tertinggal,” katanya.

Pihaknya berharap, langkah tersebut tidak hanya dilakukan untuk SDM yang bekerja di pelabuhan-pelabuhan besar tetapi juga pelabuhan kecil yang jumlahnya di Indonesia mencapai lebih dari 1.000 pelabuhan.

“SDM ini bagian dari organisasi kita. Pelatihan-pelatihan dan sertifikasi penting dilakukan, dalam hal ini Pemerintah harus jemput bola,” katanya.

Pihaknya menilai, hingga saat ini sertifikasi SDM untuk sektor maritim masih berantakan. Oleh karena itu, diharapkan Pemerintah memiliki standar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya