SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan kelistrikan (JIBI/Solopos/Dok)

Selama ini AKLI mengakui kesulitan untuk menggelar pelatihan dan sertifikasi karena besarnya biaya operasional.

 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

 

Harianjogja.com, JOGJA-Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) DIY meminta bantuan Pemerintah daerah DIY untuk memdukung pelatihan dan sertifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Selama ini AKLI mengakui kesulitan untuk menggelar pelatihan dan sertifikasi karena besarnya biaya operasional.

Ketua DPD AKLI DIY, Aji Karnanto Kamis (11/2/2016) mengatakan pelatihan dan sertifikasi semakin mutlak diperlukan kaena saat ini Indonesia sudah masuk dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tanpa kemampuan yang memadai dan sertifikat yang bisa menjadi bukti kapabilitas ahli listrik dan mekanik maka tenaga kerja asal DIY akan sulit bersaing dengan tenaga kerja asing.

“Jadi bukan kekurangan jumlah tenaga kerja, tapi kualitas tenaga kerja yang mumpuni, siap pakai dan bersertifikat yang masih belum memadai,” ungkap Aji.

Dia menuturkan sejauh ini AKLI mengalami kesulitan dalam memberikan sertifikasi tenaga kerja karena sertifikasi bersifat pribadi. Tenaga kerja yang sudah bersertifikat biasanya akan pindah kerja ke industri lain yang lebih menguntungkan.

Kondisi itu menciptakan ketimpangan antara kebutuhan tenaga kerja kelistrikan dan kesempatan kerja yang ada. Terlebih profesi ini membuka peluang untuk cepat menaikkan taraf hidup bila pelakunya memiliki kemampuan yang baik.

Masalah pelatihan pun dinilainya bermasalah karena mahalnya biaya praktik. Aji menjelaskan banyak pelatihan dasar yang membutuhkan material yang hanya bisa sekali digunakan. Akibatnya terjadi pembengkakan bila mereka ingin menggelar pelatihan intensif kepada seluruh tenaga ahli yang dimilikinya.

Saat ini 90 kontraktor yang tergabung dalam AKLI DIY mayoritas sudah memiliki sertifikat untuk beroperasi dari PLN. Namun lebih dari 900 tenaga kerja di bawah setiap kontraktor masih banyak yang belum bersertifikat. Hal itu yang menurut Aji krusial untuk segera ditangani agar mereka lebih memiliki daya saing menghadapi MEA.

“Makanya bantuan dari Pemda DIY kami butuhkan untuk menggelar pelatihan,” imbuh dia.

Pelaksana Tugas Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan yang menerima kunjungan AKLI DIY, Kristiana Swasti menurutkan pihaknya selalu terbuka untuk peluang kerjasama peningkatan kualitas pekerja. UNtuk AKLI, pelatihan dan sertifikasi bisa dilakukan lewat DIsnakertrans, PUP-ESDM maupun Disdikpora.

Lebih lanjut, Kristiana juga memastikan pihaknya akan mencoba mengakomodir AKLI dan menghubungkan hasil musyawarah daerah mereka ke GUbernur DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya