SOLOPOS.COM - Ilustrasi kompleks perumahan (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Permintaan rumah bersubsidi tinggi, namun pengembang terkendala suplai produk

Harianjogja.com, JOGJA-Permintaan rumah bersubsidi tinggi, namun pengembang terkendala suplai produk. Pasalnya, tingginya harga tanah membuat pengembang kesulitan memenuhi permintaan rumah murah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY, Nur Andi Wijayanto mengungkapkan perkembangan pasar untuk rumah bersubsidi di Jogja sangat baik.

“Dari sisi pasar dan permintaan, bisa dikatakan [rumah subsidi] sangat baik. Hanya saja yang menjadi masalah, terutama di DIY adalah suplainya,” ujar Andi kepada Harianjogja.com, Selasa (18/4/2017).

Andi mengungkapkan harga tanah yang mahal di sejumlah wilayah di DIY menjadi kendala pengembangan rumah sederhana ini. Saat ini, wilayah pengembangan rumah subsidi baru mengarah ke wilayah barat dan timur DIY.

Saat ini, kata Andi, sangat sulit mencari tanah dengan harga yang terjangkau. Selain persoalan tanah, pengembangan rumah subsidi juga terganjal persoalan perizinan.

“Tidak hanya harga lahan yang mahal. Proses perizinan yang tidak terukur secara waktu dan biaya juga menjadi kendala pengembang rumah sederhana ini,” imbuh Andi.

Anggota REI yang menjadi pengembang rumah sibsidi juga tidaklah banyak. Andi mengungkapkan dari 156 anggota yang tergabung dan 101 anggota teregistrasi tahun 2016, kurang dari sepuluh anggota yang mengembangkan produk rumah subsidi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya