SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BUKTI KEGANASAN MERAPI--Seorang warga menyaksikan salah satu koleksi Museum Merapi berupa bangkai sepeda motor yang menjadi bukti keganasan erupsi Gunung Merapi 2010 silam. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Klaten (Solopos.com)–Pengembangan Museum Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten terkendala dana.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pengembangan museum yang dikelola masyarakat tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 200 juta.

Agus Sarnyata, warga sekaligus pengelola Museum Merapi saat ditemui wartawan di kediamannya, Minggu (20/11), mengatakan sebenarnya antusias warga yang ingin menyaksikan Museum Merapi cukup tinggi.

Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang datang ke Balerante untuk melihat koleksi museum. Namun begitu, pihaknya terpaksa menutup museum untuk sementara lantaran kondisinya belum tertata dengan rapi.

Hingga kini, koleksi museum yang terdiri atas perabotan rumah tangga yang menjadi saksi keganasan awan panas muntahan Gunung Merapi tersebut masih tersimpan di rumah warga.

Menurutnya, pengembangan museum itu membutuhkan dana sekitar Rp 200 juta.

“Hingga kini kami masih menunggu minat dari para donatur untuk membantu pengembangan museum ini. Rencananya, kami akan membangun museum menyerupai sebuah pendapa. Di pinggiran pendapa itu akan kami pajang koleksi museum. Sementara di bagian tengah bisa dijadikan tempat menggelar pertemuan,” papar Agus.

(mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya